Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Sumatra Selatan pada kuartal I/2024 tumbuh sebesar 0,02% secara quartal to quartal (qtq) dan 5,06% secara year on year (yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Selatan (BPS Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menerangkan perekonomian Sumsel berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp156,8 triliun dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp91 triliun.
“Secara qtq pertumbuhan tertinggi dari sisi lapangan usaha berasal dari lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 9,43%, dan diikuti oleh jasa keuangan dan asuransi yang tumbuh 3,60% serta informasi dan komunikasi sebesar 2,43%,” jelas Wahyu dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Palembang, Senin (6/5/2024).
Dia menjelaskan struktur PDRB Sumsel menurut lapangan usaha pada kuartal pertama tahun ini tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Dimana perekonomian Bumi Sriwijaya masih didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 23,19%.
Selanjutnya diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 18,73%, serta Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 13,85%. Sehingga ketiga lapangan usaha tersebut telah berkontribusi dalam perekonomian Sumsel mencapai 55,77%.
“Secara yoy, pada triwulan I/2024 ini lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah jasa keuangan dan asuransi sebesar 10,17%. Sedangkan peran paling dominan yakni dari pertambangan dan penggalian yang mencapai 4,12%,” terangnya.
Baca Juga
Disamping itu dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada ekonomi Sumsel berasal dari Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 11,50%.
Hal itu disebabkan oleh meningkatnya kegiatan partai politik menghadapi masa kampanye pemilihan presiden 2024.
“Dari sisi pengeluaran, ekonomi di Sumsel masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB yaitu sebesar 63,14%,” imbuhnya.
Sedangkan secara tahunan pertumbuhan terjadi hampir pada semua komponen pengeluaran, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada PK LNPRT sebesar 20,41%.
Adapun menurunya nilai ekspor pada beberapa komoditas seperti bahan mineral, lemak dan minyak hewan juga memiliki andil pada merosotnya (terkontraksi) kelompok pengeluaran berupa ekspor luar negeri sebesar 18,72%.
“Sehingga secara keseluruhan triwulan I/2024, Provinsi Sumsel memberikan kontribusi sebesar 13,58% terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatra dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi,” pungkasnya.