Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Soroti Harga Pangan dan Tiket Pesawat di Sumbar Naik pada Lebaran 2024

Inflasi yoy yang terjadi di Sumbar pada Maret 2024 menyentuh angka 3,93% dan hal tersebut melebihi target Bank Indonesia yakni di angka 3,5%.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk mewaspadai pergerakan perekonomian pada momen lebaran 2024 ini.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar Endang Kurnia Saputra mengatakan melihat pada inflasi yoy yang terjadi di Sumbar pada Maret 2024 menyentuh angka 3,93% dan hal tersebut melebihi target Bank Indonesia yakni di angka 3,5%.

"Inflasi Maret 2024 malah lebih tinggi dari target, sudah lampu merah bagi pemerintah daerah di Sumbar. TPID perlu bekerja keras lagi," katanya, Kamis (4/4/2024).

Dia menyebutkan melihat kondisi Maret 2024 itu, inflasi Sumbar tertinggi di Pulau Sumatra dan berada pada peringkat keempat secara nasional. Artinya kondisi perekonomian di Sumbar butuh perhatian, agar harga pangan yang lagi naik bisa dikendalikan.

Menurutnya melihat pada kondisi lebaran 2024 ini, diperkirakan akan banyak para perantau yang melakukan mudik lebaran, mengingat cukup panjangnya cuti bersama lebaran.

"Untuk harga-harga komoditas saat ini saja masih ada beberapa yang masih mahal, apalagi pada momen cuti bersama, kebutuhan akan meningkat. Nah, kondisi ini akan memberikan andil terjadi inflasi pada April 2024," ujarnya.

Selain adanya harga komoditas yang naik pada momen lebaran nanti, pria yang akrab disapa Adang ini menyatakan kenaikan harga tiket pesawat juga akan turut andil dalam inflasi.

"Harga pesawat ke Sumbar, seperti Jakarta-Padang cukup mahal. Kami melihat tiket pesawat ini bisa menyebabkan Sumbar inflasi pada April 2024 ini," ungkapnya.

Adang menegaskan ada hal yang bisa dilakukan untuk pengendalian harga itu, terutama untuk harga-harga sejumlah komoditas di pasar, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memang perlu untuk bergerak cepat, sehingga pengendalian harga bisa dilakukan dengan baik.

Dia menjelaskan bicara soal kenaikan harga beras, masyarakat tidak perlu khawatir, karena Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) telah memiliki stok beras yang banyak, dan selalu siap untuk didistribusikan ke pasar.

Seperti beras SPHP, Adang melihat peran pendistribusian beras SPHP sangat membantu, karena masyarakat mendapatkan pilihan alternatif untuk membeli beras dengan harga yang lebih murah dari pasaran.

"Beras SPHP dari Bulog berperan dengan baik, masyarakat jadi banyak yang beli. Nah, kondisi ini akan membuat nantinya harga beras bisa berangsur turun di pasaran," tegasnya.

Adang berharap inflasi Sumbar pada April 2024 ini tidak menyentuh angka 4%, mengingat inflasi Maret 2024 3,93%. Supaya inflasi bisa terkendali atau kembali ke target awal yakni 3,5%, TPID memang harus bekerja keras dalam kondisi Ramadan dan lebaran nanti.

"Semoga inflasi Sumbar April 2024 tidak mencapai angka 4%," harapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper