Bisnis.com, PEKANBARU -- Terjadinya gagal salur minyak dari stasiun pengumpul atau Gathering Station (GS) Zamrud ke North Booster System (NBS) Minas akibat high pressure pada pipa penyalur minyak atau shipping line, telah berhasil dipulihkan PT Bumi Siak Pusako.
Sebagai informasi, GS Zamrud merupakan fasilitas pengiriman minyak mentah dari semua lapangan di sekitar Zamrud milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BSP. Dari GS Zamrud, minyak tersebut dikirim ke fasilitas North Booster System (NBS) Minas melalui shipping lines dan terus ke Dumai untuk pengapalan.
Direktur BSP, Iskandar, mengatakan high pressure tersebut terjadi akibat adanya sumbatan di shipping line dari GS Zamrud ke NBS Minyak.
“Awalnya ada pekerjaan perawatan pipa di KM 65,150. Sepanjang pengerjaan tersebut, terjadi hujan esktrim, sehingga temperatur pipa turun dan mengakibatkan terjadinya congeal atau pembekuan minyak, yang mengakibatkan pipa penyalur tersumbat. Itulah yang menyebabkan high pressure pada shipping line,” paparnya Selasa (26/3/2024).
Indikasi high pressure muncul pertama kali pada awal Maret 2024. Sejak saat itu BSP langsung membentuk tim tanggap darurat untuk memulihkan keadaan tersebut. Tim tersebut nantinya akan bekerja 24 jam secara bergantian untuk menyelesaikan kendala tersebut.
Pemulihan kondisi high pressure yang terjadi, kata Iskandar, dilakukan dengan sangat hati-hati. Karena, fasilitas pada pipa penyalur, umurnya sudah puluhan tahun.
Baca Juga
“Jadi tim memang bekerja penuh dengan kehati-hatian, sehingga tidak menimbulkan masalah baru yang lebih besar,” jelas Iskandar.
Kerja tim tersebut, kata Iskandar, selalin melakukan beberapa strategi penanggulangan, juga aktif melakukan koordinasi dengan para pihak, antara lain Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Pertagas, Kepolisian, Dinas Perhubungan dan Dinas Lingkungan Hidup.
“Dengan berbagai upaya, dan dukungan dari semua pihak, Alhamdulillah tekanan di pipa sudah mulai turun dan minyak berhasil disalurkan kembali. Dan hal yang penting lainya, tidak ada fatality dalam usaha pemulihan tersebut,” ujarnya.
Iskandar memberikan apresiasi atas dedikasi seluruh manajemen BSP yang cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan di lingkungan perusahaan. Selain itu, Iskandar juga mengucapkan terimakasih atas dukungan dari SKK Migas, PHR dan Pertagas yang telah membantu kami dalam upaya pemulihan penyaluran minyak dari GS Zamrud ke NBS Minas.
“Saya bersyukur dan terimakasih atas dedikasi manajemen dan bantuan dari semua pihak, termasuk masyarkat sekitar yang telah bersedia memahami permasalahan ini, sehingga permasalahan ini bisa teratasi,” ujarnya.
Iskandar mengatakan, kejadian ini akan menjadi pembelajaran berharga bagi BSP dalam menjalankan bisnisnya di sektor hulu migas pada masa-masa yang akan datang.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus mengatakan saat munculnya gangguan pada shipping line yang mengakibatkan high pressure, pihaknya gerak cepat untuk menyelesaikan kendala tersebut.
“Kami memanggil manajemen BSP untuk minta keterangan. Tentu setelahnya kita berdiskusi untuk mencari solusinya,” kata Rikky.
Menurut Rikky, pihaknya dan BSP secara intens melakukan komunikasi terkait kendala yang terjadi. Ia juga menjelaskan bahwa skk migas sumbagut mendorong management BSP untuk berkoordinasi dan meminta bantuan ke PHR dan Pertagas untuk segera menyelesaikan hambatan pada pipa penyalur minyak tersebut.
“SKK Migas sebagai pengawas usaha hulu migas harus selalu menjaga intensitas komunikasi dengan para KKKS, terutama jika mengganggu produksi migas,” kata Rikky.
Kembali normalnya penyaluran minyak dari GS Zamrud ke NBS Minas, Rikky menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada stakeholder yang telah membantu pemulihan high pressure di shipping line tersebut.
“Saya ucapkan terimakasih banyak atas bantuan Dinas Perhubungan dan Polres Siak yang telah membantu dalam hal pengamanan sehingga upaya pemulihan bisa dilaksanakan tanpa gangguan dan berjalan dengan lancar," ungkapnya.
Rikky berharap, kedepan manajemen BSP bisa lebih dini mengantisipasi kendala penyakuran minyak di shiiping line, sehingga kendala yang terjadi mampu diselesaikan dengan cepat, tepat dan tanpa ada permasalahan baru yang timbul.