Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Neraca Perdagangan atau Neraca Ekspor Impor Provinsi Riau Februari 2024 mengalami surplus sebesar US$1,09 miliar.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi menyebutkan untuk kinerja ekspor Riau pada Februari 2024, tercatat sebesar US$1,23 Miliar, atau turun 18,66 persen dibandingkan Januari 2024.
"Secara kumulatif nilai ekspor Riau Januari-Februari 2024 sebesar US$2,74 miliar atau mengalami penurunan sebesar 15,96 persen dibanding periode yang sama 2023. Demikian juga ekspor nonmigas sebesar US$2,44 miliar, mengalami penurunan sebesar 19,76 persen," ujarnya, Jumat (15/3/2024).
Kemudian untuk kinerja impor Februari 2024 senilai US$ 136,74 Juta, turun 32,21 persen dibandingkan Januari 2024.
Secara kumulatif nilai impor Riau Januari-Februari 2024 sebesar US$338,46 juta atau mengalami penurunan sebesar 34,05% dibanding periode yang sama tahun 2023, sedangkan impor nonmigas mencapai US$299,48 juta atau mengalami penurunan sebesar 39,31%.
Dia menyebutkan surplusnya neraca perdagangan ini dipicu oleh surplus pada sektor nonmigas sebesar US$0,96 miliar dan sektor migas sebesar US$130,68 juta. Dari sisi volume perdagangan, pada Februari 2024 Neraca Perdagangan Provinsi Riau mengalami surplus sebesar 1,52 juta ton.
Baca Juga
Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca volume perdagangan sektor nonmigas sebesar 1,27 juta ton dan sektor migas sebesar 251,32 ribu ton.
"Adapun Neraca Perdagangan Provinsi Riau Januari-Februari 2024 mengalami surplus sebesar US$2,40 miliar yang dipicu oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$2,14 miliar dan sektor migas US$0,26 miliar," ungkapnya.
Dari sisi volume perdagangan, periode Januari-Februari 2024 mengalami surplus sebesar 3,36 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya volume perdagangan sektor nonmigas sebesar 2,88 juta ton dan sektor migas sebesar 474,50 ribu ton.