Bisnis.com, MEDAN - Satgas Pangan Sumatra Utara temukan adanya kecurangan dalam penjualan beras Bulog oleh pedagang di Pasar Simpang Limun, Medan.
Beras Bulog yang seturut ketentuan Badan Pangan Nasional harus dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp11.500 per kilogram (kg) untuk wilayah Sumatra, dijual pedagang dengan harga Rp13.500-Rp14.000 per kg.
Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kantor wilayah I Ridho Pamungkas mengungkapkan, tindakan culas pedagang ini terungkap saat sidak yang dilakukan KPPU bersama Polda Sumut, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Sumut, dan perwakilan Bulog divre Sumut pada Jumat (1/3/2024).
Salah satu pedagang di Pasar Simpang Limun yang disidak tersebut, kata Ridho, mengakui bahwa beras berkarung lain yang dijual secara ecer dengan harga Rp13.500-Rp14.000 per kg adalah beras Bulog.
"Kami bertanya ke pedagang, beras merek apa yang mereka jual dengan harga segitu. Mereka terus terang mengatakan bahwa itu beras Bulog," ujar Ridho saat dikonfirmasi Bisnis, Jumat (1/3/2024).
Dari dialog tim di lapangan, lanjut Ridho, pedagang menuturkan bahwa mereka terpaksa menjual beras Bulog dengan harga lebih tinggi dari HET lantaran harga ambil dari agen pun sudah mahal.
Baca Juga
Beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) Bulog tersebut, diakui pedagang, mereka beli seharga Rp620.000 per karung 50 kg. Beras itu lantas mereka ecer dengan harga Rp13.500-Rp14.000 per kg.
"Pedagang yang kami temui mengaku memperoleh beras tersebut dari agen, tidak langsung dari Bulog, dengan harga Rp620.000 per karung isi 50 Kg atau sekitar Rp12.400 per kg sehingga tidak mungkin bisa menjual sesuai HET. Sedangkan untuk beras SPHP kemasan 5 kg dijual mereka dengan harga Rp64.000 atau setara Rp12.800 per kg," papar Ridho.
Untuk menyamarkan tindakannya, pedagang tersebut juga diketahui menukar karung beras Bulog dengan karung kemasan lain saat mengecer.
"Kami mendapati beras Bulog tersebut diecer dengan dipindah ke karung kemasan lain. Di bagian beras yang dipajang eceran, tidak terpampang karung Bulog. Namun mereka mengakui kalau itu beras Bulog. Di dalam toko itu kami juga melihat cukup banyak beras Bulog karung besar ukuran 50 kg dan yang SPHP kemasan 5kg," papar Ridho.
Ridho menuturkan, Satgas Pangan belum mendapat informasi pasti soal agen beras Bulog yang dimaksud lantaran sikap kurang kooperatif pedagang.
Ia menyebut Satgas Pangan Sumut masih akan mendalami temuan ini. KPPU kanwil I pun berencana menggelar FGD (Focus Group Discussion) yang turut menghadirkan pelaku usaha kilang beras, distributor, hingga pengecer dalam pekan depan. (K68)