Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik Nilai Tambah Ekonomi, BI Aceh Dorong Hilirisasi Pertanian

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh merekomendasikan agar Aceh mendorong hilirisasi pertanian di level UMKM untuk memberikan nilai tambah ekonomi.
Kepala Kantor Perwakilan BI Aceh Rony Widijarto
Kepala Kantor Perwakilan BI Aceh Rony Widijarto

Bisnis.com, BANDA ACEH - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh merekomendasikan agar Aceh mendorong hilirisasi pertanian di level UMKM untuk memberikan nilai tambah ekonomi.

Kepala Kantor Perwakilan BI Aceh Rony Widijarto mengatakan hilirisasi tersebut akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dikatakan Rony, sejauh ini Aceh memiliki ketersediaan bahan baku pertanian yang cukup, namun nihil teknologi pengolahan sehingga produksi pertanian lebih banyak dijual dalam bentuk bahan mentah.

Beras, misalnya, disebut Rony kerap didatangkan dari luar Aceh pada periode-periode tertentu. Kondisi tersebut, lanjutnya, terjadi lantaran banyak gabah dari Aceh dijual ke Sumatra Utara, lalu beras dari olahan gabah tersebut dijual kembali ke Aceh.

"Hal itu tentu tidak menambah banyak poin untuk perekonomian daerah. Oleh karenanya, hilirisasi di sektor pertanian khususnya yang dimulai dari skala UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terlebih dahulu yang harus digencarkan," kata Rony saat ditemui Bisnis di Kantor Perwakilan BI Aceh, Rabu (28/2/2024).

Pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian Aceh.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat, produk domestik regional bruto (PDRB) Aceh tahun 2023 ditopang oleh tiga kategori utama.

Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menyumbang share tertinggi dalam pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Aceh, yakni mencapai 30,71% (C-to-C) pada kuartal IV 2023.

Lalu disusul oleh kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 15,16% (CtC); serta kategori Konstruksi sebesar 8,95%.

Sumbangan ketiga kategori tersebut (khususnya Pertanian) berperan besar mengantarkan perekonomian Aceh tumbuh sebesar 4,23% (yoy) pada 2023 dengan tingkat inflasi 1,53% (yoy).

Kendati, disampaikan Rony, laju pertumbuhan ekonomi Aceh bisa lebih baik jika sektor penopang PDRB tersebut (pertanian) segera dihilirisasi.

"Itu salah satu tantangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Aceh. Harus mulai untuk hilirisasi pertanian, tapi skala UMKM lebih dahulu. Karena akan sulit juga jika hilirisasinya langsung mengarah ke industri skala besar karena sejumlah pertimbangan infrastruktur di sini," papar Rony.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh Prabu Dewanto mengatakan, BI Aceh telah menggulirkan sejumlah program untuk mendorong hilirisasi pertanian di level UMKM.

"Hilirisasi sektor pertanian atau pangan ini tujuannya selain untuk menjaga ketahanan pangan, juga untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian itu sendiri. Selain itu, sektor pertanian juga masih jadi sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, hampir 30%. Sehingga diharapkan dengan adanya hilirisasi ini semakin banyak tenaga kerja yang bisa diserap dan berdampak pula pada peningkatan kualitas hidup masyarakat," ujar Prabu.

Adapun beberapa program hilirisasi di sektor pertanian yang telah digulirkan Kantor Perwakilan BI Aceh antara lain:

1. Capli, yakni program pembangunan rumah pengering cabai untuk produk turunan cabai kering dan bubuk cabai di Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh

2. Bitata Food, yakni program Pengembangan Kelompok Bawang untuk membuat olahan bawang kering di Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh.

3. Teriku, UMKM Produk Perikanan, dengan program Pengembangan Pasar Digital UMKM dan Rebranding UMKM, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

4. Kireel, UMKM Produk Perikanan, dengan program Pengembangan Pasar Digital UMKM dan Rebranding UMKM, Lhokseumawe.

5. Sigupai, UMKM Produk Pertanian/Beras Organik, dengan program Rebranding UMKM, di Aceh Barat Daya. (K68)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper