Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Ayam hingga Cabai Melonjak Naik di Sumbar, Ini Penyebabnya

Harga bahan pokok di sejumlah pasar di Provinsi Sumatra Barat mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada pekan ketiga bulan Februari 2024 ini.
Pedagang menyusun ayam potong./Bisnis
Pedagang menyusun ayam potong./Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Harga bahan pokok di sejumlah pasar di Provinsi Sumatra Barat mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada pekan ketiga bulan Februari 2024 ini.

Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumbar mencatat bahan pokok yang terpantau mengalami kenaikan itu mulai dari cabai merah keriting, cabai rawit, ayam potong, tomat, dan beras.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sumbar Dewi Ria mengatakan pada umumnya kenaikan harga bahan pokok di sejumlah pasar di Sumbar disebabkan ketersediaan pasokan lagi berkurang.

"Dari daftar harga sembako per hari Senin (19/2) ini yang kami terima dari kabupaten dan kota di Sumbar, kenaikan harga sembako merata di seluruh pasar," katanya, Senin (19/2/2024).

Dia menjelaskan seperti untuk komoditas cabai merah, harga tertinggi Rp90.000 per kg dan terendah Rp51.333 per kg. Untuk harga tertinggi itu berada di Kabupaten Agam. Penyebab naiknya harga cabai merah di daerah itu, dampak dari erupsi Gunung Marapi yang membuat petani mengalami penurunan produksi.

Selain di Agam, harga cabai merah yang cukup tinggi berada di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Limapuluh Kota, di sana harga cabai merah di angka Rp80.000 per kg.

"Sedangkan di daerah lainnya itu, harga cabai merah rata-rata Rp70.000 per kg. Jadi kenaiknya itu berbeda-beda per daerah, ada yang naik 40% dan ada yang naik sedikit yakni tak sampai 1%," ujarnya.

Tidak hanya cabai merah keriting yang mengalami kenaikan cukup signifikan, untuk cabai rawit juga mengalami kenaikan yakni mencapai Rp80.000 per kg hingga Rp25.000 per kg. Kenaikan untuk harga cabai rawit itu sekitar 40% sampai 3%.

Selanjutnya komoditas yang juga terpantau mengalami kenaikan untuk dayang ayam broiler atau ayam potong, dimana harga tertingginya itu Rp44.710 per kg dan terendah Rp28.667 per kg.

Harga ayam potong tertinggi yaitu di Kota Solok, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Dharmasraya. Serta harga terendah itu di yakni di Kabupaten Solok Selatan.

"Kenaikan harga ayam potong ini akibat dari naiknya harga pakan ternak, yang diketahui sudah naik dari seminggu lalu," sebutnya.

Dewi juga menyampaikan untuk beras, juga terbilang mengalami kenaikan dengan nilai jauh dari harga eceran tertinggi (HET) berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.

Dimana untuk Sumbar mengikuti zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium sebesar Rp11.500 per kg dan beras premium Rp 14.400 per kg.

Sementara bila mengikuti Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras, HET beras medium di zona zona II di patok Rp9.950 per kg untuk beras medium dan Rp13.300 per kg beras premium.

Selain itu, komoditas lainnya yang mengalami kenaikan itu untuk tomat. Dari keterangan salah seorang warga di Padang, Inet, harga tomat di Pasar Padang belum mengalami penurunan sejak awal tahun 2024 ini.

"Sekarang harga tomat bisa mencapai Rp20.000 per kg. Padahal harga pasaran atau normalnya itu Rp8.000 per kg. Jadi jauh naiknya," jelasnya.

Ined mengatakan cukup khawatir adanya kenaikan harga-harga sembako di pasaran saat ini, terlebih hendak memasuki Ramadan, artinya kebutuhan akan meningkat, sementara kondisi ekonomi masih belum ada peningkatan.

"Saya biasanya berjualan nasi  goreng dan pecel ayam/lele. Harga cabai naik, harga beras naik, sekarang harga tomat naik. Padahal harga nasi goreng dan pecel ayam/lele segitu saja. Kalau dinaikan harganya, nanti pelanggan komplain," katanya.

Menurutnya biasanya pada momen Ramadan penjualan mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Artinya butuh menyiapkan bahan-bahan memasak yang lebih banyak, padahal harga-harga bahan pokok lagi naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper