Bisnis.com, PADANG - Dua kali Prabowo Subianto ikut maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2014 dan 2019 serta dua kali itu pula khususnya masyarakat Sumatra Barat memberikan dukungan yang begitu besar kepada Prabowo.
Tapi, pada Pemilu 2024 ini Prabowo yang kembali maju untuk ketiga kalinya sebagai Capres dan berpasangan dengan Cawapres Gibran Rakabuming Raka, suara dari masyarakat Sumbar untuk Prabowo tidak seperti Pemilu lalu, dan memberikan hasil yang cukup mengejutkan.
Melihat dari real count KPU yang di-update pukul 14.30 Wib pada Jumat (16/2), perolehan suara untuk Anies-Muhaimin 615.547 suara dengan total suara yang masuk ke KPU 57%.
Sementara untuk Prabowo-Gibran, perolehan suara 419.464 suara dengan total suara yang masuk ke KPU 38,84%.
Padahal pada pemilu sebelumnya Prabowo mampu menang di Sumbar, mulai Pemilu 2014 dengan perolehan suara 76,9% dan Pemilu 2019 perolehan suara naik menjadi 85,95%.
Hasilnya kini, masyarakat Sumbar lebih banyak memilih Anies-Muhaimin, dan pilihan itu ternyata memiliki alasan yang tidak terlepas dari kearifan lokal di Sumbar.
Baca Juga
Menurut Pakar Politik dari Universitas Andalas Asrinaldi, terjadinya perpindahan memberikan pilihan yang sebelumnya untuk Prabowo dan kini memberikan hak pilih untuk Anies, karena lebih mengedepankan soal sosok Anies yang dianggap sejalan dengan filosofi Minangkabau yakni Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Alasan kenapa sosok Anies sejalan dengan ABS-SBK, karena Anies dikenal dengan sosok atau tokoh yang agamis atau seorang muslim yang taat ibadahnya, menyayangi keluarganya, dan menyambut orang lain dengan ramah. Serta Anies juga memiliki kecerdasan atau intelektual yang baik, serta dari segi fisik Anies dipandang berkharisma.
"Jadi hal tersebut masuk dalam kriteria masyarakat Sumbar dan cocok dengan ABS-SBK itu," katanya, Jumat (16/2/2024).
Tapi ada sosok yang dimiliki Prabowo, dan itu tidak ada pada Anies, yakni soal ketegasan. Bagi masyarakat di Sumbar, ada yang dikenal dengan tokoh, takah, dan tageh.
Dimana takah ini artinya pantas, tokoh berarti jelas asal usulnya, dan tageh adalah tegas dan berwibawa. Hal tersebut juga menjadi pedoman bagi orang Minang dalam memilih pemimpin. Artinya masyarakat Sumbar tipe pemilih rasional, cerdas, cermat dan penyabar.
"Sehingga kalau dibandingkan antara paslon 01, 02, dan 03. Masyarakat Sumbar condong memilih paslon 01 yakni Anies," sebutnya.
Asrinaldi juga melihat munculnya sosok Anies yang dikenal masyarakat merupakan seorang muslim yang taat beribadah itu, juga berkat publikasi atau memperkenal diri yang dilakukan Anies sebagai sosok yang menjunjung tinggi Islam.
Apalagi Cawapres dari Anies yakni Cak Imin yang juga merupakan barisan dari tokoh muslim yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU). Hal itu semakin menguatkan masyarakat Sumbar memilih Anies.
"Mungkin Aceh dan Sumbar ini memiliki pandangan yang sama terhadap sosok calon pemimpin. Karena dari hitungan sementara, Anies menang di Sumbar dan Aceh," ujarnya.
Untuk itu, Asrinaldi menyampaikan bicara soal politik, bukanlah serta merta dari awal dan pada setiap Pemilu akan mendukung Prabowo.
Karena bagi pemilih di Sumbar ini, jika ada yang dianggap sosok calon pemimpin yang lebih baik dengan poin-poin penilaian tertentu, maka pemilih akan beralih memberikan dukungannya, sepertinya dari pemilih Prabowo, kini lebih banyak memilih Anies.