Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Proyeksikan Ekonomi Sumbar Tumbuh hingga 5,41% pada 2024

Perekonomian Sumatra Barat pada tahun 2024 tumbuh 4,61% hingga 5,41% dengan mempertimbangkan adanya sejumlah sektor yang turut mendorong kinerja positif.
Jalan Tol Padang-Pekanbaru - Hutama Karya
Jalan Tol Padang-Pekanbaru - Hutama Karya

Bisnis.com, PADANG - Bank Indonesia memproyeksi ekonomi Provinsi Sumatra Barat pada tahun 2024 tumbuh 4,61% hingga 5,41% dengan mempertimbangkan adanya sejumlah sektor yang turut mendorong kinerja positif.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar Endang Kurnia Saputra mengatakan melihat dari pertumbuhan ekonomi Sumbar pada tahun 2023 sebesar 4,30% merupakan kabar yang cukup menggembirakan, meski pertumbuhan ekonomi Sumbar berada di bawah nasional yang mencapai 5,05%.

Begitupun bila dilihat pada regional Sumatra, Sumbar juga tidak menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di Sumatra, tapi yang tertinggi itu berada di Sumatra Utara, Bengkulu, dan Lampung.

"Pertumbuhan ekonomi Sumbar pada 2024 ini, kami melihat untuk momen Pemilu akan memberikan kontribusi belanja rumah tangga, serta momen Ramadan juga demikian, dan akan membuat konsumsi masyarakat jadi meningkat," katanya, Rabu (7/2/2024).

Adang menyampaikan dengan adanya peningkatan konsumsi masyarakat juga memberikan dampak yang positif terhadap perbaikan kinerja sektor perdagangan. 

Selanjutnya pada triwulan I-2024 diperkirakan akan terjadi panen raya komoditas pertanian, sehingga mendorong perbaikan kinerja Lapangan Usaha (LU) Pertanian.

"Kami bersama pemerintah daerah, akan terus berupaya mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Sumbar ini," tegasnya.

Kemudian sektor yang bakal turut memberikan peran untuk pertumbuhan ekonomi 2024 ini yakni sektor pertanian. Melihat dari kondisi cuaca pada tahun 2024 ini, produksi pertanian akan mampu memacu produksi. 

Lalu juga ada pengerjaan jalan tol di Sumbar yang masih dikerjakan pada tahun ini, juga turut memberikan peran dalam pertumbuhan ekonomi.

Tidak hanya itu, dengan aktifnya pemerintah daerah menggelar iven yang mendatangkan wisatawan, juga dilihat dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Sumbar pada tahun 2024.

"Namun ada yang perlu diwaspadai juga yakni dampak dari konflik geopolitik yang terjadi di Timur Tengah karena bisa mengganggu perekonomian global, terutama soal perdagangan internasional," ungkapnya.

Bahkan Adang menegaskan peristiwa erupsi Gunung Marapi juga bisa mempengaruhi kondisi perekonomian, karena erupsi ini turut berdampak kepada pertanian dan sektor pariwisata.

"Dari laporan pemerintah daerah, kondisi dampak pertanian di sekitar Gunung Marapi tidak begitu parah, sehingga soal kebutuhan pertanian masih bisa tercukupi dari daerah kabupaten dan kota lainnya di Sumbar," jelasnya.

Sementara itu, Ekonom Senior BI Sumbar Ridwan Anhar menambahkan Bank Indonesia telah menyiapkan sejumlah rekomendasi yang bisa dijalankan oleh pemerintah daerah, seperti mendorong investasi di kawasan wisata, pengembangam hilirisasi komoditas pangan, dan optimalisasi digitalisasi pembayaran.

Alasan pariwisata yang menjadi perhatian, karena pertumbuhan ekonomi Sumbar pada 2023 berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga memiliki peran yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yakni 11,30%, setelah sektor perdagangan 16,55% dan sektor pertanian 21,04%.

"Pertanian masih tinggi perannya, hanya kontribusi saja yang mengalami penurunan. Tapi pariwisata terlihat cukup besar pergerakan kontribusinya dan hal ini dirasakan sejak pandemi Covid-19 berakhir," sebut dia.

Dikatakannya dengan adanya penerbangan internasional dan domestik dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menjadi akses dan kemudahan bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Sumbar.

"Wisatawan mancanegara di Sumbar ini ternyata banyak ke Mentawai, mereka bermain surfing di Mentawai, dan wisatawan itu berasal dari Australia. Artinya pariwisata juga memiliki peran dalam pertumbuhan ekonomi di Sumbar," tegas Ridwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper