Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Barat triwulan IV-2023 terhadap triwulan IV-2022 (yoy) mengalami pertumbuhan sebesar 4,30%.
Perekonomian Sumbar tahun 2023 yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp312,77 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp54,33 juta atau atau US$3.565,32.
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto menjelaskan pertumbuhan tersebut terjadi hampir pada semua lapangan usaha, dan yang tercatat mengalami pertumbuhan signifikan adalah pertambangan dan penggalian sebesar 10,4%, diikuti informasi dan komunikasi sebesar 7,80%, serta pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 7,49%.
Lapangan usaha yang memiliki peran dominan pada pertumbuhan ekonomi Sumbar itu, pertanian, perikanan dan kehutanan tumbuh sebesar 4,37%.
Selanjutnya lapangan usaha perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan sepeda motor serta transportasi masing-masing tumbuh sebesar 4,31% dan 5,46%.
"Bila dilihat secara qtq, ekonomi Sumbar pada triwulan IV-2023 tumbuh sebesar 2,31% dibanding triwulan III-2023," katanya dikutip dari data resmi BPS, Senin (5/2/2024).
BPS menyampaikan pertumbuhan tersebut hampir diseluruh lapangan usaha, mulai dari lapangan usaha pertanian, perikanan dan kehutanan serta konstruksi.
Serta untuk pertumbuhan yang paling signifikan, yaitu sebesar 6,23%, diikuti administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 5,98%, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 2,24%.
Sementara itu lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang memiliki peran dominan setelah pertanian, perikanan dan kehutanan terkontraksi sebesar 0,09%, dan lapangan usaha transportasi tumbuh sebesar 1,33%.
Perekonomian Sumatra Barat tahun 2023 yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp312,77 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp54,33 juta atau atau US$3.565,32.
Ekonomi Sumatra Barat tahun 2023 tumbuh sebesar 4,62%, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,36%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 8,06%. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 7,70%.
PDRB Pulau Sumatra
Menurut BPS, secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatra pada tahun 2023 didominasi oleh Provinsi Sumut dengan kontribusi terhadap PDRB Pulau Sumatra sebesar 23,25%, diikuti Provinsi Riau 22,71%, Provinsi Sumsel 13,92%, Provinsi Lampung 9,93%, Provinsi Kepulauan Riau 7,34%.
Selanjutnya di Provinsi Sumbar 6,92%, Provinsi Jambi 6,50%, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 5,02%, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2,27%, dan Provinsi Bengkulu sebesar 2,14%.
"Setelah pandemi Covid-19 melanda, pemulihan ekonomi di Pulau Sumatra semakin pesat meski dengan level pertumbuhan yang berbeda-beda," katanya.