Bisnis.com, PEKANBARU — Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru berencana menggelar sekitar 150 kegiatan operasi pasar atau program Gerakan Pangan Murah (GPM) sepanjang 2024, untuk menekan angka inflasi di daerah tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, menyampaikan bahwa GPM ini akan diselenggarakan di 300 titik yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Pekanbaru.
"Pemkot Pekanbaru akan meningkatkan intensitas GPM pada 2024. Jika tahun lalu dilaksanakan dua kali seminggu, tahun ini kami berencana hingga tiga kali seminggu GPM yang akan diselenggarakan di setiap kecamatan," ungkapnya Senin (5/2/2024).
Menurutnya, GPM menjadi salah satu langkah strategis Pemkot Pekanbaru dalam mengatasi fluktuasi harga pangan dan kenaikan angka inflasi di kota tersebut.
Selain itu, GPM juga memberikan alternatif bagi masyarakat untuk memperoleh kebutuhan pangan dengan harga yang lebih terjangkau. Dia mengakui harga kebutuhan pangan yang dijual di GPM ini lebih terjangkau dibandingkan dengan harga pasaran.
Berdasarkan hasil GPM yang telah dilaksanakan di beberapa lokasi pada Januari 2024, sejumlah kebutuhan pokok dijual dengan harga yang lebih murah, antara lain beras jenis Anak Daro ukuran 5 Kg seharga Rp75.000, beras SPHP 5 Kg seharga Rp53.000, minyak goreng 1 liter Rp13.000, dan Gula Pasir 1 Kg seharga Rp15.000.
Baca Juga
"Selain itu, masyarakat juga dapat memperoleh bahan pokok seperti bawang merah, cabai merah, daging ayam, atau daging sapi dengan harga yang sesuai dengan harga petani atau peternak," pungkasnya.
Sementara itu data BPS mencatat Provinsi Riau mengalami inflasi year on year sebesar 2,35% pada Januari 2024, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,78 triliun.
Sedangkan tingkat inflasi month to month dan tingkat inflasi year to date Provinsi Riau pada Januari 2024 masing-masing mencapai 0,11%.
Kabupaten Kampar mencatatkan inflasi tertinggi sebesar 3,89% dengan IHK 107,74, sementara Tembilahan memiliki inflasi terendah sebesar 1,55% dengan IHK 103,72.
Inflasi year on year ini dipengaruhi oleh kenaikan harga dalam beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat kenaikan sebesar 3,90%, diikuti oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,27%.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya meningkat sebesar 2,78%, sementara kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 2,52 persen. Kelompok transportasi, kesehatan, dan pendidikan juga mencatat kenaikan masing-masing 2,05%, 1,30%, dan 1,28%.