Bisnis.com, MEDAN – Ikut serta budayakan dan sebarkan wawasan terkait praktik tambang berkelanjutan, PT Agincourt Resources (PTAR) kembali gelar Olympiad Agincourt Resources (OlympiAR) 2024 bertajuk ”Harmony in the Elements, Navigating Sustainable Mining Practices”.
Public Relations Manager PTAR Reni Nugrahika Radhan mengatakan, OlympiAR digagas untuk menjadi wadah bagi mahasiswa di bidang terkait untuk menggali ilmu dan keterampilan diri mereka.
”Kami ingin OlympiAR ini juga bisa membuka perspektif lebih luas tentang pertambangan yang berkelanjutan,” ujar Reni, Rabu (24/1/2024).
Dikatakan Reni, OlympiAR merupakan salah satu wujud kontribusi Agincourt Resources dalam pengembangan keilmuan untuk bidang pertambangan berkelanjutan, bekerja sama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI).
Selain akan mengasah keterampilan memecahkan masalah dan nalar kritis, nantinya para peserta olimpiade yang disyaratkan harus mahasiswa jenjang pendidikan S-1 ini juga akan mendapat pembekalan dan bimbingan dari para ahli dengan sistem e-coaching jam, baik dari dalam maupun luar negeri.
”OlympiAR ini wujud kontribusi Agincourt Resources mengembangkan bidang keilmuan pertambangan yang berkelanjutan. Melalui OlympiAR, Agincourt Resources ingin menyebarkan semangat dan komitmen praktik pertambangan berkelanjutan melalui prioritas pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab serta memperhatikan dampaknya juga terhadap lingkungan, masyarakat, serta ekonomi,” terang Reni.
Baca Juga
Pionir kompetisi dalam Ilmu Pertambangan di Indonesia yang digelar Agincourt Resources ini menyasar mahasiswa sarjana bidang geologi, ilmu lingkungan, serta disiplin ilmu terkait industri pertambangan se-Indonesia.
Tidak tanggung-tanggung, PTAR telah menyiapkan hadiah total ratusan juta Rupiah. Pemenang pertama OlympiAR, lanjut Reni, nantinya juga akan berkesempatan magang selama tiga bulan penuh.
“Nanti, challenge bagi peserta yang bentuknya tim ini ialah bagaimana membuat main plan atau rencana tambang berdasarkan studi kasus yang kami berikan, mulai dari proses sampai pasca tambangnya,” ungkap Reni.
Pendaftaran OlympiAR telah dibuka sejak 18 Desember 2023 dan akan ditutup pada 24 Januari 2024.
Hingga 22 Januari 2024, Reni menyebut sudah 142 tim yang mendaftar OlympiAR 2024.
“Jumlah ini meningkat 2 kali lipat dari peserta pada OlympiAR pertama 2022 kemarin. Dan tahun ini, ke-142 tim itu berasal dari 27 universitas baik perguruan tinggi negeri maupun swasta,” ujarnya.
Beberapa perguruan tinggi yang telah mendaftar OlympiAR 2024 antara lain Universitas Sumatra Utara, Institut Teknologi Sumatera (Itera), Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Universitas Jambi, Universitas Hasanuddin dan Universitas Gadjah Mada.
Selain itu, ada pula ITB, Universitas Bangka Belitung, Universitas Gorontalo, Universitas Mulawarman, Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas Indonesia, dan Universitas Diponegoro.
Sebelumnya, OlympiAR perdana yang berlangsung pada tahun 2022 diikuti 72 tim dari 26 universitas di Indonesia.
Tim Magsite dari Universitas Diponegoro berhasil meraih juara pertama. Sementara, juara kedua diduduki tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juara tiga ditempati tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta. (K68)
