Bisnis.com, SUMUT – PT Agincourt Resources (PTAR) akan secara bertahap melepas seribu tukik atau penyu di Pantai Barat Muara Opu, Kecamatan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan sepanjang kuartal I 2024 ini.
Deputy General Manager Operations PTAR, Wira Dharma Putra mengatakan pelepasan tukik tersebut merupakan bagian dari program jangka panjang PTAR dalam rangka mendukung keanekaragaman hayati laut.
Program jangka panjang yang menggandeng Lembaga Ovata Indonesia tersebut, terang Wira, mencakup observasi penyu melalui penyediaan fasilitas konservasi, pembentukan tim patrol, tim perawatan telur dan tukik, pengamanan area, penjaga pantai, serta pengembangan riset konservasi pesisir.
“Dari sisi pengelolaan lingkungan dan keanekaragaman hayati, perusahaan berkomitmen mengikuti dan menjalankan kaidah pertambangan yang baik (good mining practice) sesuai peraturan yang berlaku. PTAR juga kerap menggandeng sejumlah perguruan tinggi dan peneliti terkemuka untuk mewujudkan konservasi yang optimal dan merumuskan kebijakan perusahaan terkait pengelolaan keanekaragaman hayati,” ujar Wira dalam keterangan resmi, Selasa (9/1/2024).
Dikatakan Wira, perlindungan penyu menjadi salah satu prioritas PTAR saat ini mengingat secara ekologis binatang yang disebut dokter laut ini bermanfaat menjaga keseimbangan alam dan kehidupan manusia.
Pelepasan ribuan tukik secara bertahap itu diharapkan Wira menjadi langkah penting dalam menjaga keanekaragaman hayati laut serta mendukung pelestarian lingkungan, khususnya di wilayah sekitar operasional perusahaan.
Baca Juga
“Dengan banyaknya keberadaan penyu di laut, maka akan sehatlah habitat laut karena penyu dapat menjaga keseimbangan mata rantai ekosistem terumbu karang dan amat vital bagi ketersediaan ikan laut. Ke depan, kami berencana mendukung kegiatan konservasi penyu di Pantai Barat Muara Opu ini,” kata Wira.
Aktivis Lembaga Ovata Indonesia, Erwinsyah Siregar mengapresiasi komitmen PTAR dalam melestarikan ekosistem pesisir dan ekosistem laut. Terutama dalam melestarikan keberadaan penyu yang masuk kategori fauna dilindungi dan telah masuk daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan Appendix I CITES sebagai satwa yang terancam punah.
“PTAR telah menjadi agen terdepan dalam upaya konservasi penyu dan ke depan dapat mendukung Pantai Muara Opu menjadi salah satu pusat penangkaran penyu di Sumatra Utara,” kata Erwinsyah.
Program PTAR tersebut juga mendapat apresiasi dari Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan, Sofyan Adil Siregar. Menurutnya, kegiatan ini dapat mendorong sektor pariwisata di Tapanuli Selatan.
“Semoga kerja sama yang baik dari semua pihak ini dapat kita pertahankan. Harapannya, upaya yang dilakukan dapat meningkatkan kualitas habitat dan ekosistem penyu di Muara Opu,” pungkasnya.
Pantai Barat Muara Opu merupakan pantai peneluran penyu Samudera Hindia. Sebanyak 5 dari 6 jenis penyu di Indonesia berada di lokasi tersebut, yakni Penyu belimbing, Penyu sisik, Penyu hijau, Penyu lekang, dan Penyu tempayan.
Dikatakan Wira, PTAR telah memberikan edukasi atau sosialisasi program konservasi kepada masyarakat sekitar dalam rangka mengelola keanekaragaman hayati di sekitar operasional perusahaannya.
Selain itu, lanjutnya, PTAR juga melakukan konservasi di laut dan pesisir dengan berkontribusi dalam restorasi hutan mangrove d Teluk Pandan, Tapanuli Tengah.
