Bisnis.com, PADANG - PT Bank Nagari menggelar promo kredit Gebyar Awal Tahun 2024 untuk memudahkan nasabah memenuhi kebutuhan mendesak.
Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad menuturkan program promo kredit ini menyasar para aparatur sipil negara (ASN) baik untuk ASN, pegawai P3K, pegawai lainnya, serta pensiunan.
"Kami memang sering menghadirkan promo-promo seperti ini. Dengan harapan, nasabah kami jadi terbantu, yang mungkin sedang membutuhkan solusi keuangan untuk berbagai kebutuhan keuangan pribadi dan keluarga pasca akhir tahun 2023 dan libur sekolah," kata Irsyad dalam keterangan resmi Senin, (15/1/2024).
Dia menjelaskan dalam promo kredit awal tahun ini berlangsung dari 15 Januari hingga Februari 2024. "[promo] bersifat racing. Artinya apabila kuota promo habis diserbu dan dinikmati nasabah, maka periode promo berakhir dengan sendirinya," ujarnya.
Promo awal tahun ini merupakan pengembangan dari capaian tahun lalu yang disambut antusias oleh nasabah. Pada tahun lalu, 8.672 orang dengan plafon total Rp1,4 triliun disalurkan dalam beragam promo.
Sementara itu, Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari Gusti Candra menyebutkan untuk mendapatkan fasilitas kredit khusus ini poin utama adalah nasabah merupakan ASN, P3K, Pegawai dan Pensiunan yang melakukan realisasi pinjaman baru di Bank Nagari, atau yang sedang meminjam di Bank Nagari.
Baca Juga
"Jangka waktu pinjaman yang dipersyaratkan dalam promo ini adalah minimal 24 bulan," jelasnya.
Dikatakannya promo itu berlaku baik untuk pinjaman dengan pola konvensional ataupun pola syariah. Reward yang diperoleh nasabah adalah dalam bentuk uang yang akan ditransfer ke dalam rekening di Bank Nagari.
"Jadi besaran nilai reward diperhitungkan dengan formulasi tertentu dari nilai pinjaman dan nasabah bisa memperoleh reward dengan nilai yang menarik tentunya," sebut dia.
Direktur Keuangan Bank Nagari Sania Putra menambahkan bahwa Bank Nagari sampai saat ini masih memberikan suku bunga atau margin pinjaman yang menarik, ringan dan kompetitif kepada ASN, P3K, Pegawai dan Pensiunan. "Kami tetap memperhatikan pergerakan suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia dan suku bunga pasar," ujarnya.