Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Anjlok, Ekonomi Masyarakat Riau Ikut Terdampak

Kinerja ekspor Provinsi Riau pada 2023 tercatat mengalami pelemahan, sehingga berimbas kepada turunnya pertumbuhan ekonomi Bumi Lancang Kuning.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PEKANBARU -- Kinerja ekspor Provinsi Riau pada 2023 tercatat mengalami pelemahan, sehingga berimbas kepada turunnya pertumbuhan ekonomi Bumi Lancang Kuning.

Ekonom Universitas Riau Edyanus Herman Halim menjelaskan pada triwulan III/2023 pertumbuhan ekonomi Riau melambat yakni hanya sebesar 4,02% dari 4,58% pada tahun sebelumnya. Bahkan jika dibandingkan dengan triwulan II/2023 juga lebih rendah yakni dari posisi 4,88%.

"Melemahnya pertumbuhan ekonomi Riau dipicu oleh turunnya kinerja ekspor. Pertumbuhan Ekonomi Riau dari sektor ekspor terkoreksi menjadi -12,63%. Padahal pada triwulan II/2022 pertumbuhannya masih positif dan mampu berkontribusi sebesar 5,52% Namun pada triwulan III/2023 kontribusinya justru mengkoreksi pertumbuhan ekonomi Riau. Kontribusinya menjadi -5,51%," ujarnya, Senin (15/1/2024).

Dia menyebutkan dalam tekanan ekonomi global yang ditandai dengan terkoreksinya kinerja ekspor, sebenarnya masyarakat sangat berharap adanya dukungan pemerintah pusat dan daerah sebagai katalisator maupun dinamisator.

Menurutnya penurunan kinerja ekspor sangat berimbas pada perekonomian masyarakat. Melemahnya ekspor akan berdampak pada turunnya harga-harga komoditas di Riau, khususnya kelapa sawit, kelapa, dan karet. Harga komoditas pada tingkat petani semakin rendah dan pendapatan masyarakat turun yang pada gilirannya akan menurunnya daya beli rakyat. 

Pada kondisi demikian, dia menilai seharusnya pemerintah memainkan peranan positif untuk tetap menjaga dinamika ekonomi masyarakat. Hanya saja yang terjadi justru sebaliknya. Pemerintah malah kian menyebabkan kinerja ekonomi Riau kian terpuruk.

"Pada triwulan III/2023, pengeluaran konsumsi pemerintah dalam struktur perekonomian Riau terkoreksi mencapai -4,03%, padahal pada 2022 masih tumbuh positif sebesar 3,32% dengan kontribusi positif sebesar 0,11%," ujarnya.

Kemudian pada triwulan III/2023 peran pemerintah dalam struktur perekonomian Riau terkoreksi menjadi -0,13%. Tentunya hal ini sangat ironis karena seharusnya pengeluaran pemerintah mampu mendorong kinerja perekonomian. Menurutnya kondisi ini malah menggandol atau membebani perekonomian sehingga melemahkan kinerja perekonomian Riau.

Lalu apabila diamati dari pendapatan daerah, Edyanus menyebut seharusnya tidak menjadi persoalan yang dapat menyebabkan peran pemerintah di Riau menjadi sedemikan buruk dalam struktur perekonomian Riau tersebut. 

Realisasi pendapatan daerah di seluruh Riau malah naik dari Rp20,72 triliun menjadi Rp20,82 triliun. Sehingga tidak ada alasan menurutnya, untuk menyatakan bahwa Riau tidak memiliki kemampuan finansial untuk mendorong tumbuh positifnya perekonomian masyarakat. 

"Hanya saja mungkin selama ini pemerintah Riau, baik provinsi maupun kabupaten kota kurang begitu piawai menggunakan sumber-sumber keuangan tersebut untuk mensejahterakan ekonomi rakyat," pungkasnya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau menyatakan kinerja ekspor daerah itu sepanjang tahun lalu nilainya mengalami penurunan. Namun kinerja ekspor dari sektor migas malah meningkat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Asep Riyadi mengatakan perkembangan ekspor Provinsi Riau sampai Desember 2023 mencapai US$1.472,63 juta. 

Lebih jauh jika dilihat secara year on year (yoy) Desember 2022-Desember 2023, ekspor Provinsi Riau mengalami penurunan sebesar 18,71%, yakni dari US$1.811,63 juta turun menjadi US$1.472,63 juta. 

"Apabila melihat sektor nonmigas, nilai ekspor Riau mengalami penurunan sebesar 24,94%, dari US$1.732,98 juta turun menjadi US$1.300,71 juta. Sedangkan sektor migas, naik 118,59%, dari US$78,65 juta naik menjadi US$171,92 juta," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper