Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerimaan Bea dan Cukai 2023 di Padang Kurang Bergairah

KPPBC Teluk Bayur mencatat realisasi penerimaan bea dan cukai sepanjang 2023 hanya mampu di 53,97% atau sebesar Rp559,04 miliar.
Petugas Ditjen Bea Cukai Kemenkeu mengecek barang ilegal yang masuk ke Indonesia/ Dok. Bea Cukai.
Petugas Ditjen Bea Cukai Kemenkeu mengecek barang ilegal yang masuk ke Indonesia/ Dok. Bea Cukai.

Bisnis.com, PADANG - Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, mencatat realisasi penerimaan bea dan cukai sepanjang 2023 hanya mampu di 53,97% atau sebesar Rp559,04 miliar.

Kepala Kantor Bea Cukai Teluk Bayur Indra Sucahyo mengatakan rendahnya capaian realisasi itu dapat dilihat pada kondisi per bulan dari Januari-Desember 2023 yang secara rata-rata tidak sampai 10% dari target per bulan Rp1 triliun.

"Per bulannya itu target penerimaan Rp90 miliar. Jadi sepanjang tahun itu totalnya target sebesar Rp1 triliun. Realisasinya hanya mampu di 53,97% atau Rp559,04 miliar," katanya dalam pesan singkat kepada Bisnis, Minggu (7/1/2024).

Dia menjelaskan melihat pada realisasi Bea Masuk dari Januari-Desember 2023 itu sebesar Rp34,47 miliar. Lalu untuk realisasi Bea Keluar Rp524,12 miliar, serta untuk Cukai sebesar Rp445,93 juta.

Indra merinci melihat pada kinerja sepanjang tahun 2023 tersebut, yang paling rendah itu untuk Bea Keluar terjadi pada bulan Juni 203 dimana realisasinya Rp12,66 miliar. 

"Penyebab rendahnya realisasi Bea Keluar itu, karena harga CPO di pasar internasional lagi turun, sehingga berimbas pada harga patokan penetapan tarif Bea Keluar," jelasnya.

Sedangkan untuk Bea Keluar ini penerimaan terbesar terjadi pada bulan April 2023, karena ketika itu harga kelapa sawit lagi bagus dan CPO yang di ekspor dalam volume yang besar pula.

Lalu untuk penerimaan Bea Masuk, secara nilai tidak sebesar penerimaan Bea Keluar, dimana untuk penerimaan Bea Masuk per bulannya itu di bawah Rp5,5 miliar.

"Terbesar itu penerimaan Bea Masuk pada Oktober yakni mencapai Rp5,45 miliar, dan penerimaan terendah pada bulan September yang hanya Rp412,75 juta," ujarnya.

Indra menyampaikan meningkatnya penerimaan Bea Masuk itu berkaitan adanya impor beras yang masuk di Pelabuhan Teluk Bayur Padang yang diimpor Bulog (Badan Urusan Logistik) Wilayah Sumbar.

"Impor beras ini lah yang turut memberikan andil dalam realisasi Bea Masuk sepanjang tahun 2023," sebut dia.

Sementara untuk Cukai, Indra menjelaskan tidak besar yakni Rp445,93 juta, hal ini dikarenakan tidak ada produsen BKC (barang kena cukai) di wilayah Sumbar dan tidak ada target penerimaan cukai di KPPBC Teluk Bayur Sumbar.

"Tahun 2024 ini kita berharap kinerja bisa lebih baik lagi," harap Indra.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper