Bisnis.com, MEDAN – Warga Sumatra Utara khususnya Medan dan sekitarnya bisa mengunjungi 6 destinasi wisata pada libur Tahun Baru 2024.
Di Sumatra Utara, Anda akan menemukan Danau Toba, Air Terjun Sipiso-piso (Kab. Karo), Bukit Paropo (Kab. Dairi), atau Kawah Putih Dolok Tinggi Raja (Kab. Simalungun) sebagai rekomendasi wisata alam hits lagi magis yang perlu dikunjungi.
Namun, kerap kali keterbatasan waktu ataupun akses menuju destinasi-destinasi wisata hits di media sosial itu bikin tidak semua dari bucket list wisata Anda bisa terwujud. Terutama bagi Anda yang berkunjung ke suatu daerah dalam waktu singkat, seperti halnya tengah dalam urusan pekerjaan.
Pasalnya, wisata-wisata alam yang disebutkan di atas letaknya ratusan kilometer dari pusat kota Medan, dengan waktu tempuh 4 jam-5 jam, meskipun waktu tempuh yang lama itu akan terbayar dengan pemandangan magis yang disajikan.
Tapi, Anda tidak perlu khawatir, di pusat kota seperti Medan, juga ada lho tempat-tempat wisata yang bisa jadi ‘pelarian sejenak’ Anda.
Berikut rekomendasi tempat wisata dekat pusat Kota Medan yang bisa Anda kunjungi untuk mengisi liburan Tahun Baru Anda:
Baca Juga
1. Istana Maimun
Bangunan bersejarah ini akan selalu muncul dalam pencarian destinasi wisata di Kota Medan. Pasalnya, Istana Maimun merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Deli di Medan yang menjadi salah satu ikon kota Medan.
Dibangun tahun 1887 oleh Sultan Makmun Al Rasyid Delia Perkasa Alamsyah, bangunan yang berwarna dominan kuning dengan atap berwarna hitam ini akan menyuguhkan Anda perpaduan arsitektur antara Islam, Melayu (tradisional), juga Eropa yang ciamik.
Mencari lokasi Istana Maimun pun sangatlah mudah. Bangunan cagar budaya ini berlokasi di Jalan Brigjen Katamso Nomor 66, Kec. Medan Maimun, Medan, atau persis berseberangan dengan kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatra Utara.
Anda dapat mengeksplorasi keindahan Istana Maimun setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB, ya! Siapkan juga uang sebesar Rp10.000,- untuk membeli tiket masuk.
2. Tjong A Fie Mansion
Masih seputar bangunan bersejarah di Kota Medan, kali ini, bernuansa negeri tirai bambu alias Tiongkok, yakni Tjong A Fie Mansion.
Tjong A Fie Mansion merupakan rumah milik taipan sukses di Medan, seorang perantau dari Provinsi Guangdong, Tiongkok bernama Tjong A Fie yang dibangun pada 1895.
Dilansir dari laman resminya, Tjong A Fie merupakan pria yang berasal dari keluarga sederhana di Guangdong dan memilih merantau ke Labuan Deli di Sumatra mengikuti jejak kakaknya, pada usia yang terbilang masih sangat muda.
Di sana, kedua kakak beradik ini memulai perjalanan bisnisnya dari awal hingga mengantarkan mereka menjadi pengusaha asal Tiongkok yang terkenal se-Sumatra dan sekitarnya.
Tidak hanya itu, Tjong A Fie juga dikenal sebagai orang yang dermawan dan dekat dengan masyarakat pribumi kota Medan.
Rumah Tjong A Fie yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kec. Medan Barat, Kota Medan ini dulunya merupakan kediaman sang taipan beserta keluarga. Namun sejak 2009, Rumah Tjong A Fie dibuka untuk umum.
Meski usianya sudah ratusan tahun, bangunan rumah Tjong A Fie masih sangat kokoh, bersih, dan terawat. Pengunjung dapat menyaksikan benda-benda peninggalan keluarga Tjong A Fie di rumah bergaya arsitektur modern China dan Melayu ini.
Terlebih, benda-benda seperti kursi, meja, guci, maupun interior lainnya di rumah tersebut lebih dari separuhnya masih asli peninggalan keluarga sang taipan. Tjong A Fie Mansion bisa Anda kunjungi setiap hari mulai pukul 09.09-17.00 WIB dengan harga tiket masuk Rp35.000,-
3. Taman Burung Cemara Asri
Di dekat pusat kota, bisa melihat kehidupan satwa liar bak di habitat aslinya?
Tentu bisa. Menariknya, ini bukan kebun binatang, lho!
Cemara Asri adalah komplek perumahan di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, atau sekitar 20 menit berkendara dari pusat kota Medan.
Di komplek ini, selain terdapat Vihara Maitreya yang megah, dibangun pula kolam buatan dan taman besar yang kini jadi tempat persinggahan berbagai jenis burung, mulai dari bangau putih, camar, hingga burung kokokan laut.
Kawanan burung yang jumlahnya diperkirakan ribuan tersebut silih berganti datang setiap hari dan menetap di semak belukar maupun pepohonan yang ada di dekat kolam buatan.
Gerak-gerik serta hiruk pikuk suara kawanan ini, ditambah suasana di sekitar kawasan yang teduh bisa jadi pilihan Anda untuk sejenak melepas beban pikiran di tengah kota.
Untuk ke taman burung Cemara Asri, Anda hanya perlu mengeluarkan uang untuk parkir saja alias gratis biaya masuk. Pastikan pula Anda datang siang jelang sore hari untuk bisa melihat aktivitas kawanan burung di sini!
4. Masjid Raya Al Mashun Medan
Ini adalah salah satu magnet wisata religi di Kota Medan. Letaknya di Jalan Mahkamah, Kec. Medan Kota, tidak jauh dari Istana Maimun.
Al Mashun atau yang lebih dikenal dengan Masjid Raya Medan ini merupakan mesjid negara pada masa Kesultanan Deli yang dibangun pada 1906 di masa pemerintahan Sultan Makmun Al Rasyid Delia Perkasa Alamsyah.
Bangunan Mesjid Al Mashun sangat unik, perpaduan arsitektur Timur Tengah, India, dan Spanyol.
Dari kejauhan, Anda bisa melihat kemegahan Masjid Al Mashun yang memiliki 5 kubah segi delapan bergaya arsitektur Islam Timur Tengah dan India Moghul ini.
Al Mashun memiliki menara masjid setinggi 70 meter di bagian baratnya, serta ada pemakaman keluarga sultan di bagian halaman masjid.
Bagian dalam Mesjid Al Mashun dihiasi dengam ukiran-ukiran yang memikat mata. Selain itu, mulai dari dinding, plafon, hingga tiang-tiang mesjid juga dihiasi beragam motif bunga dan tumbuhan yang digambar dengan cat minyak.
Bagi Anda yang tidak bisa masuk ke dalam mesjid untuk beribadah, jangan khawatir. Masjid Raya Al Mashun Medan memiliki serambi luas bak masjid di Madinah yang bisa kamu jadikan tempat berfoto.
5. Kawasan Gedung London Sumatra (Lonsum)
Menyusuri kawasan kota tua selalu memiliki daya tarik tersendiri, terutama karena bangunan-bangunannya yang unik dan epik. Gedung London Sumatra atau Lonsum yang berlokasi di kawasan kota tua Medan salah satunya.
Dibangun pada 1909, bangunan cagar budaya dengan arsitekturnya yg khas ini hingga kini masih berdiri megah di perempatan kawasan Kesawan, Medan.
Fasad Lonsum yang menyerupai rumah-rumah di Eropa pada transisi akhir abad 19 dengan warna putih bersih, selalu jadi lokasi pemberhentian wisatawan untuk sekadar mengambil foto.
Karena lokasinya diperempatan jalan besar, pastikan Anda mencari tempat parkir yang strategis agar tidak terlalu jauh berjalan ke kawasan ini, ya!
6. Kampung Madras "Little India"
Dinamakan Little India karena dulunya kampung Madras ini menjadi lokasi pemukiman masyarakat India terbesar di Medan. Lokasinya di Jalan Zainul Arifin, Kec. Medan Polonia, dengan luas kurang lebih 10 hektare saja.
Di kawasan yang tidak jauh dari pusat pemerintahan Provinsi Sumatra Utara ini, Anda bisa menikmati beragam kuliner baik lokal maupun kuliner India. Ada pula toko-toko pernak-pernik dan pakaian khas negeri Bollywood seperti kain sari yang bisa Anda jajal.
Kampung Madras memiliki Kuil Hindu paling tua di Kota Medan bernama Kuil Sri Mariamman. Akulturasi budaya antara India dan penduduk pribumi Medan membuat bangsa yang mayoritas beragama Hindu ini juga ada yang memeluk Islam.
Ini yang membuat Kampung Madras juga memiliki mesjid yang kental dengan nuansa India bernama Mesjid Ghaudiyah.