Bisnis.com, BATAM - Kawasan kuliner legendaris di Tanjungpinang, Akau Potong Lembu tampil lebih modern, setelah melalui proses revitalisasi oleh pemerintah daerah.
Akau Potong Lembu sangat populer di ibukota Provinsi Kepri tersebut, sebagai ikon kuliner. Konon, nama destinasi kuliner ini berasal dari nama salah seorang pedagang Tionghoa yang berjualan kopi di kota lama Tanjungpinang, Akau.
Karena kopinya enak, pelanggannya pun banyak. Setelah itu dia pindah ke Jalan Potong Lembu. Dari situ karena selalu ramai, maka banyak pedagang kuliner lainnya yang ikut berjualan di sekitar Akau. Lambat laun, lokasi tersebut dikenal sebagai Akau Potong Lembu.
Dengan tampilan baru, Akau Potong Lembu kini semakin cantik dan rapi dengan paving blok, atap polyglass berwarna kuning, dan jejeran gerobak pedagang makanan dan minuman yang seragam. Toiletnya yang dulu hanya berjumlah dua, kini ditambah jumlahnya dan dipisahkan antara toilet pria dan wanita.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan revitalisasi Akau Potong Lembu merupakan bagian dari upaya peningkatan tampilan Tanjungpinang sebagai ibukota Kepri.
"Kita ingin Tanjungpinang semakin nyaman dikunjungi oleh orang luar, ditambah penataan Akau sekarang maka masyarakat bisa semakin nyaman menikmati kuliner Akau yang legendaris ini," katanya Selasa (26/12/2023) di Tanjungpinang.
Baca Juga
Ansar mengungkapkan ruko-ruko di sekitar Akau Potong Lembu juga akan dicat ulang sehingga menambah keindahan dan estetika ikon kuliner tersebut.
Selain Akau, pemerintah daerah telah melakukan berbagai program mempercantik Tanjungpinang, misalnya penataan median Bandara RHF, revitalisasi Pulau Penyengat, penataan kawasan kota lama Tanjungpinang, penataan kawasan Gurindam Dua Belas, dan program lainnya.
"Kalau tempat makannya sudah bagus, jalan-jalannya sudah bagus itu bisa meninggalkan kesan yang baik bagi orang yang datang ke Tanjungpinang, mari kita jaga bersama kota yang kita cintai ini," katanya lagi.
Sementara itu, Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan menggarisbawahi revitalisasi Akau Potong Lembu sebagai ruang terbuka untuk interaksi sosial dan penonjolan kebudayaan lokal. Hasan juga menekankan penyediaan tempat parkir untuk mendukung kawasan tersebut dan tujuan meningkatkan infrastruktur di kota.
"Perputaran ekonomi masyarakat di sekitar Akau juga semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pengunjung yang ingin menikmati kuliner Akau," katanya.
Hasan mengatakan anggaran untuk revitalisasi Akau Potong Lembu ini sebesar Rp 5,8 miliar, yang terdiri dari APBD Tanjungpinang sebesar Rp 3,1 miliar rupiah untuk pembangunan kawasan kuliner, dan rehabilitasi drainase sebesar 700 juta rupiah . Sementara dana Rp 2 miliar sisanya dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.
"Untuk tahun 2024, telah disahkan anggaran sekitar Rp 1 miliar untuk rehabilitasi Jalan Potong Lembu, imbuhnya.
Selain itu, dana Corporate Social Responsibility (CSR) akan digunakan untuk membangun gerbang Akau Potong Lembu. Hasan juga melaporkan pengadaan 76 unit gerobak, 86 meja lipat, 352 kursi, pengecoran pelataran seluas 867 m2, pedestrian 77 m2, dan drainase 80 m.
Tambahan lainnya termasuk polyglass 470 m2, rangka baja, 23 lampu pilar pedestrian, 30 lampu lampion, dan pemasangan sambungan listrik termasuk box panel dan jaringan kabel sepanjang 344 meter. Pekerjaan lain meliputi drainase induk sepanjang 130 m dan arus sekunder 80 m, serta pengecoran tambahan untuk pedestrian sepanjang 214 m2.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan penyerahan Akau Potong Lembu dari Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang ke BUMD Tanjungpinang, yang selanjutnya akan bertindak sebagai pengelola Akau Potong Lembu. (K65)