Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandara Minangkabau Ditutup Sementara Akibat Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi

Abu vulkanik erupsi Gunung Marapi telah mengganggu penerbangan di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Bandara Internasional Minangkabau (BIM)./Ilustrasi-id.wikipedia.org
Bandara Internasional Minangkabau (BIM)./Ilustrasi-id.wikipedia.org

Bisnis.com, PADANG - Otoritas Bandara mengambil kebijakan untuk menutup sementara waktu Bandara Internasional Minangkabau (BIM) akibat dari tibanya abu vulkanik erupsi Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, Jumat (22/12/2023) sore tadi.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Capt. Megi Helmiadi mengatakan penutupan BIM telah dilakukan sejak pukul 16.00 WIB tadi. Penutupan ini bersifat sementara waktu, dan bila kondisi membaik pada besok hari, ada kemungkinan penerbangan sudah bisa dilakukan kembali.

"Penutupan sementara, sambil observasi jalan terus. Bagaimana kondisi abu vulkanik ini kedepannya, kita akan lihat hasil satelit. Kalau membaik kemungkinan pukul 05.59 WIB BIM dibuka kembali," katanya, Jumat (22/12/2023) malam di BIM.

Dia menjelaskan alasan penutupan bandara itu untuk memberikan keselamatan bagi penerbangan. Karena abu vulkanik tersebut apabila masuk ke dalam mesin pesawat, akan sangat berbahaya dan bisa membuat mesin mati.

"Langkah yang dilakukan ya harus dihentikan dulu penerbangan pada hari ini," tegasnya.

Selain adanya penerbangan dari BIM ke sejumlah tujuan, juga ada penerbangan dari Jakarta dan Kuala Lumpur menuju BIM juga terpaksa dibatalkan, akibat kondisi tersebut.

Bahkan pada saat ini sejumlah pesawat yang tengah parkir di BIM juga melakukan langkah antisipasi supaya abu vulkanik tidak masuk ke mesin, yakni menutup bagian mesin.

"Biasanya terbuka saja, tapi dengan adanya situasi ini, pesawat yang parkir harus ditutup mesinnya," ujar dia.

Megi juga menyampaikan dengan adanya kebijakan untuk menutup sementara waktu BIM ini, tercatat ada sebanyak 15 jadwal penerbangan dibatalkan. Dari 15 jadwal itu, terdapat 2 penerbangan internasional yakni ke Malaysia, dan 13 penerbangan domestik dengan tujuan ke berbagai daerah.

"Tadi dari penerbangan Kuala Lumpur balik kanan ke Malaysia, karena berisiko jika mendarat di BIM pada saat abu vulkanik tiba di kawasan bandara ini," jelasnya.

Sementara itu untuk calon penumpang yang terdapat pada 15 penerbangan itu, ada yang melakukan pengembalian tiket dan ada juga yang masih menunggu untuk penerbangan besok, jika kondisi sudah dinyatakan normal dan aman.

"Sampai jam 10 mereka masih di ruang tunggu, sembari melihat kondisi sebaran abu vulkanik," ungkap Megi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper