Bisnis.com, PALEMBANG – Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) dalam program keluarga harapan (PKH) di Provinsi Sumatra Selatan mengalami pemangkasan mencapai 24.362 KPM.
Koordinator Wilayah II PKH Sumatra Selatan (Sumsel) Munawir mengatakan pengurangan jumlah KPM itu dilakukan lantaran beberapa faktor seperti KPM dianggap telah mampu, meninggal dunia, dan sebagainya. Sehingga, mereka dianggap tidak lagi memenuhi syarat sebagai penerima bantuan oleh pemerintah.
“Pemangkasan jumlah KPM itu terjadi pada penyaluran tahap III ke tahap IV tahun ini,” kata Munawir, Senin (20/11/2023).
Dia memerinci, pada tahap III penyaluran PKH terdapat 280.018 KPM penerima. Sementara pada tahap IV, penerimanya menjadi 255.656 KPM atau mengalami pengurangan sebanyak 24.362 KPM.
"Jumlah penerima tahun ini jauh berkurang dibandingkan 2020 lalu yang mencapai 322 ribu KPM," jelasnya.
Menurutnya, pada tahap III lalu realisasi penyaluran hingga tujuh termin. Sedangkan pada tahap IV, termin satu sudah mulai disalurkan kepada KPM, dan belum pasti jumlah keseluruhan terminnya.
Baca Juga
“Untuk graduasi itu bisa terjadi karena inisiatif KPM dan tenaga pendamping PKH di lapangan yang mengontrol dan mengevaluasi para penerima. Data evaluasi kemudian disampaikan ke Dinsos kabupaten dan kota, lalu ke pusat," bebernya.
Lebih lanjut, kata Munawir, untuk jumlah penerima PKH berdasarkan masing-masing wilayah di Sumsel, terbanyak berada di Kota Palembang yang mencapai 40.437 KPM.
Kemudian Kabupaten Muara Enim 26.112 KPM, Kabupaten Banyuasin 25.504 KPM, Musi Rawas 23.097 KPM, OKI 22.130 KPM, OI 21.817 KPM dan OKU Timur 20.891 KPM.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sumsel Mirwansyah menambahkan penurunan jumlah penerima perlindungan sosial itu telah sesuai dengan angka kemiskinan ekstrem di Sumsel yang pada tahun ini mengalami penurunan.
Adapun penurunan angka kemiskinan ekstrem di Sumsel yakni dari 3,19% pada 2022 menjadi 1,22% pada tahun ini.
"Penyaluran bansos ini kan identik dengan angka kemiskinan ekstrem di suatu wilayah. Jadi ketika jumlahnya turun, penerima bantuan juga pasti berkurang. Kalau angkanya naik, justru menjadi perdebatan," jelasnya.
Mirwansyah menambahkan, pengurangan KPM yang terjadi juga dibarengi dengan penambahan KPM yang tidak mampu. Namun, jumlah penambahan tidak sebanyak yang di graduasi.
Foto: Warga Kota Palembang saat mengantri pembelian sembako di Halaman Kantor Bulog Divre Sumsel Babel. Bisnis/Husnul