Bisnis.com, PEKANBARU — Diskusi tentang kepemimpinan atau leadership, menjadi salah satu dari 3 sesi kelas yang digelar dalam kegiatan Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) 2023, di Hall Gedung Serba Guna Politeknik Caltex Riau.
Direktur Utama Bank Nagari, Muhammad Irsyad yang menjadi salah satu narasumber kelas Leaders Talk: Menebar Inspirasi, membagikan pandangannya mengenai kepemimpinan dan berbagi inspirasi tentang bagaimana menjadi seorang leader.
Menurutnya, menjadi pemimpin adalah tentang mengumpulkan orang-orang dalam satu visi bersama. Di era saat ini dimana lebih dari 50 persen populasi Indonesia adalah generasi muda, pemimpin masa depan harus memahami peran dan tanggung jawabnya.
"Pertama-tama, kompetensi merupakan hal yang sangat penting. Pemimpin harus memiliki pemahaman yang kuat dan visi yang jelas, serta harus memahami bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam diri mereka sendiri," ujarnya Kamis (14/9/2023).
Selanjutnya, dia menyebut pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memimpin orang lain. Hal ini melibatkan pengembangan keterampilan kepemimpinan mulai dari cara berkomunikasi, mengayomi, dan kemampuan membangun budaya (culture) di dalam kelompok atau suatu organisasi.
Irsyad mengakui menjadi pemimpin di bank daerah memang berbeda kondisinya dengan di bank umum, tetapi esensi kepemimpinan yang dijalankan tetap sama.
Baca Juga
Dia juga membahas perbedaan antara seorang manager dan seorang leader. Manager cenderung mengelola berdasarkan patron, sementara seorang leader menjadi patron itu sendiri, lalu memimpin perusahaan berdasarkan intelektual yang mereka miliki.
"Pemimpin yang inspiratif adalah mereka yang mampu membangun diri mereka sendiri dan mewarnai dunia sekitar. Mereka adalah role model yang memberikan inspirasi kepada orang lain dan memimpin dengan keteladanan," pungkasnya.
Adapun Bisnis Indonesia Goes to Campus 2023 di Politeknik Caltex Riau didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau, Astra International, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Bank Nagari, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), EMP Bentu, BRK Syariah, Pegadaian, RS Awal Bros Group, PLN, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai, Garuda Food, dan PT Semen Padang.