Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Impor Sumbar hingga Juli 2023 Turun 21,89 Persen

BPS mencatat kondisi lalu lintas impor yang masuk ke wilayah Provinsi Sumatra Barat hingga Juli 2023 lalu itu menunjukan nilai impor turun.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (6/7/2023)./Bisnis-Muhammad Noli Hendra.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (6/7/2023)./Bisnis-Muhammad Noli Hendra.

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi lalu lintas impor yang masuk ke wilayah Provinsi Sumatra Barat hingga Juli 2023 lalu itu menunjukkan nilai impor turun.

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan hingga Juli 2023 lalu nilai impor yang tercatat di KPPBC Sumbar selama Juli 2023 sebesar US$27,08 juta, mengalami penurunan sebesar 21,89 persen dibandingkan dengan impor Juni 2023 yang tercatat senilai US$34,66 juta.

"Tapi jika kita bandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya nilai impor pada Juli 2023 turun 51,43 persen. Jadi telah turun 50 persen lebih," kata Segung dikutip data resmi BPS, Minggu (2/9/2023).

Dia menjelaskan dari beberapa golongan barang, impor pada Juli 2023 yang terbesar adalah golongan bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$16,53 juta. Golongan bahan bakar mineral (HS 27) yang diimpor adalah golongan motor spirit, unleaded, of RON 90 and above but below RON 97, unblended. Hal ini dikarenakan, bicara soal impor bahan bakar mineral mendominasi impor Sumbar pada Januari-Juli 2023, yaitu 72,83 persen. Dari total impor pada Juli 2023 terlihat impor terbesar berasal dari Singapura senilai US$16,57 juta.

Impor dari Singapura ini didominasi oleh golongan bahan bakar mineral (HS 27), yaitu Motor spirit, unleaded, of RON 90 and above but below RON 97, unblended. Sedangkan kumulatif, impor Sumbar pada Januari - Juli 2023 didominasi asal Singapura, yaitu 52,04 persen dari total impor.

Selain itu, pada Juli 2023 senilai US$27,08 juta, sebagian besar merupakan golongan bahan baku/penolong. Impor golongan bahan baku/penolong ini mengalami penurunan sebesar 29,36 persen dibanding dengan bulan sebelumnya," sebutnya.

Sugeng menyampaikan naik senilai US$27,08 juta sebagian besar melalui pelabuhan bongkar Teluk Bayur. Impor melalui pelabuhan bongkar Teluk Bayur ini mengalami penurunan 21,68 persen dibanding bulan sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler