Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hidayat Kritik Keras Pemprov Sumbar soal PMT Stunting Menumpuk di Gudang

Anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat Hidayat meminta Pemprov untuk segera mendistribusikan produk makanan tambahan (PMT) yang diperuntukan bagi balita stunting.
Kondisi tumpukan bantuan makanan tambahan balita dan ibu hamil untuk penanganan stunting yang ada di dalam gudang di Pasar Gadang, Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (27/7/2023). Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Kondisi tumpukan bantuan makanan tambahan balita dan ibu hamil untuk penanganan stunting yang ada di dalam gudang di Pasar Gadang, Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (27/7/2023). Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat Hidayat meminta Pemprov untuk segera mendistribusikan produk makanan tambahan (PMT) yang diperuntukan bagi balita stunting dan ibu hamil yang saat ini masih tersimpan di gudang di Kota Padang.

"Saya ada mendapat informasi bahwa PMT untuk penanganan stunting di Sumbar menumpuk di dalam gudang. Padahal bantuan itu, sudah ada sejak tahun 2022, dan kini sudah melewati semester I/2023, kenapa masih banyak menumpuk di gudang?" katanya, Kamis (27/7/2023).

Menurutnya kondisi yang terjadi saat ini angka stunting di Sumbar malah naik, seharusnya Pemprov lebih serius dalam penanganan stunting, sehingga target angka stunting 14 persen pada 2024 bisa tercapai.

Namun mengetahui adanya persoalan menumpuknya PMT di gudang tersebut, Hidayat mempertanyakan keseriusan Pemprov Sumbar dalam penanganan stunting.

"Persoalan stunting adalah persoalan kemanusiaan dan sangat sensitif, jadi jangan main-main. Saya minta distribusikan segera PMT itu, karena sekarang sudah pertengahan tahun 2023," tegas Hidayat yang juga Ketua Fraksi Gerinda DPRD Sumbar.

Sebelumnya dalam situs resmi Kemenko PMK, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka prevalensi stunting di Provinsi Sumbar mengalami kenaikan sebesar 1,9 persen.

Dimana pada 2021 sebanyak 23,3 persen menjadi 25,2 persen pada 2022, yang artinya terjadi kenaikan 1,9 persen.

Sementara itu, rentang prevalensi stuntingnya berada di antara 13,7 persen pada wilayah Kota Sawahlunto sampai dengan 32 persen pada wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Menurut Muhadjir Effendy angka stunting ini di atas rerata nasional, yakni 21,6 persen pada 2022.

Terpisah, Kepala Dinas Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Lila Yanuar mengatakan pengadaan makanan tambahan balita da ibu hamil yang ada sekarang itu, merupakan pengadaan di akhir tahun 2022, dan pendistribusiannya ke daerah dimulai tahun 2023 ini.

Dia menjelaskan alasan stok makanan tambahan balita dan ibu hamil untuk stunting itu disimpan di gudang di Kota Padang, karena di kabupaten dan kota tidak memiliki gudang yang memadai untuk menampung stok makanan tambahan balita dan ibu hamil tersebut.

"Di kabupaten dan kota tidak punya gudang, karena untuk menyimpan makanan tambahan balita dan ibu hamil itu butuh syarat tertentu. Sekarang distribusi terus berjalan ke kabupaten dan kota," jelasnya.

Lila menyebutkan pendistribusian makanan tambahan balita dan ibu hamil tersebut saat ini mencapai 70%. Kendati masuk nya ke gudang tahun 2022, expire date makanan tambahan balita dan ibu hamil itu sampai tahun 2024.

"Makanan tambahan balita dan ibu hamil itu masuk akhir tahun 2022 sebagai pengganti pengadaan yang dibatalkan atau tarik salur dana APBN tahun 2022," sebutnya.

Sementara untuk jumlah makanan tambahan balita yang sudah tersalurkan 81,56% atau sesuai target, sedangkan makanan tambahan ibu hamil yang disalurkan 67.95%.

"Saya berharap tidak yang salah paham soal kondisi di gudang tersebut. Karena kondisi saat ini, distribusi terus berjalan, tidak ada yang sengaja di tumpuk di gudang. Bahkan hampir setiap hari Dinkes dari kabupaten dan kota menjemput ke gudang di Padang sesuai dengan kuota masing-masing daerah," ujar Lila.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hendra Hendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper