Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bantuan Gizi Menumpuk di Gudang, Sumbar Kena Sentil

Muhadjir Effendy menyentil Pemerintah Provinsi Sumatra Barat soal naiknya angka stunting.
Kondisi tumpukan bantuan makanan tambahan balita dan ibu hamil untuk penanganan stunting yang ada di dalam gudang di Pasar Gadang, Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (27/7/2023)./Bisnis-Muhammad Noli Hendra
Kondisi tumpukan bantuan makanan tambahan balita dan ibu hamil untuk penanganan stunting yang ada di dalam gudang di Pasar Gadang, Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (27/7/2023)./Bisnis-Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyentil Pemerintah Provinsi Sumatra Barat soal naiknya angka stunting.

Dalam situs resmi Kemenko PMK yang dipublis pada 5 April 2023, Muhadjir Effendy menjelaskan, berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka prevalensi stunting di Provinsi Sumbar mengalami kenaikan sebesar 1,9 persen. Pada 2021 sebanyak 23,3% menjadi 25,2 persen pada 2022. 

Sementara itu, rentang prevalensi stuntingnya berada di antara 13,7 persen pada wilayah Kota Sawahlunto sampai dengan 32 persen pada wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Angka stunting ini di atas rerata nasional, yakni 21,6 persen pada 2022.

Namun di satu sisi, pada Rabu (26/7) kemarin, tersebar sejumlah foto yang memperlihatkan terjadinya penumpukan makanan tambahan balita dan ibu hamil. Hal tersebut sontak membuat sejumlah pihak kaget.

Ketika dikonfirmasi ke Kepala Dinas Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Lila Yanuar, dia membenarkan bahwa foto yang tersebar tersebut merupakan kondisi stok makanan tambahan balita dan ibu hamil yang diperuntukan untuk diberikan kepada masyarakat yang berhak dalam penanganan stunting di Sumbar.

Lila dalam menjelaskan bahwa Produk Makanan Tambahan (PMT) diberikan untuk balita stunting dan Ibu Hamil (Bumil) Kurang Energi Kalori (KEK) dan Anemia sebagai pengganti anggaran PMT bersumber APBN yang tarik salur. 

“PMT Balita, Bumil KEK dan Anemia tersebut diadakan pada anggaran perubahan APBD tahun 2022 dengan rincian untuk Balita Stunting 30.090 kotak dan Bumil KEK dan Bumil Anemia 37.162 kotak,” jelasnya.

Menurutnya PMT diterima pada bulan Desember tahun 2022, dimana 50 persen telah langsung didistribusikan ke kabupaten dan kota di Sumbar. Sedangkan sisanya secara bertahap sehingga saat ini telah tersalurkan 81.56 persen PMT Balita dan PMT Bumil 67.94 persen. 

“Sisa akhir adalah 5.547 kotak PMT Balita stunting dan 10.913 PMT bumil. Jadi, Penyaluran PMT ini telah sesuai dengan tahapan perencanaan dan dengan keterangan expire datenya bulan Desember tahun 2024,” ungkapnya.

Disamping itu, Dinkes provinsi dan kabupaten dan kota hingga kini masih mengambil secara bertahap ke gudang yang disediakan dan disewa oleh Dinas Kesehatan sampai akhir tahun 2023. Pemberian PMT juga diikuti dengan kegiatan pemberian edukasi keluarga sasaran untuk juga dapat secara mandiri menyediakan pangan bergizi. 

“Jadi penyaluran PMT sudah sesuai dengan tahapan penyaluran, dalam 10 hari kedepan InsyaAllah 10.000 kotak lagi PMT disalurkan," jelasnya.

"Saya berharap tidak yang salah paham soal kondisi di gudang tersebut. Karena kondisi saat ini, distribusi terus berjalan, tidak ada yang sengaja di tumpuk di gudang. Bahkan hampir setiap hari Dinkes dari kabupaten dan kota menjemput ke gudang di Padang sesuai dengan kuota masing-masing daerah," ujar Lila. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper