Bisnis.com, PALEMBANG – Realisasi peremajaan kelapa sawit melalui program peremajaan kelapa sawit rakyat (PSR) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) menjadi yang terluas di Indonesia yaitu mencapai 27.955 hektare.
Sementara untuk capaian realisasi program PSR di Sumsel sendiri mencapai 59.239 hektare.
Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, produktivitas kebun rakyat yang akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan pekebun sawit sudah sepatutnya dilakukan.
“Luar biasa petani di sini, sudah mengubah mindset bahwa pengelolaan tanaman dari yang sudah tidak produktif menjadi lebih produktif, karena tanaman yang ditanam sekarang sudah melalui tahapan yang sangat ketat, mulai dari penentuan benih unggul, pola tanam dan sampai panen,” kata Syahrul, Senin (17/7/2023).
Dia juga mendorong Kabupaten OKI menjadi daerah percontohan terbaik dalam pengelolaan perkebunan sawit nasional. Di antaranya dengan penggunaan alsintan dan perluasan program peremajaan sawit rakyat atau PSR.
“Tentu panen perdana ini sangat membanggakan, patut diapresiasi. Ini adalah prestasi dan bisa dijadikan penyemangat bagi para pekebun sawit lainnya di Indonesia,” lanjutnya.
Baca Juga
Menurutnya, sawit merupakan komoditas andalan yang dibutuhkan dunia. Karena itu program PSR harus diperluas ke semua sentra di seluruh Indonesia.
“Pemerintah bahkan telah menargetkan perluasan PSR di 21 Provinsi dengan luas 180 ribu hektare per tahun. Target tersebut harus kita capai, apalagi selama ini sawit menjadi andalan negara,” tegasnya.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menyampaikan, pihaknya terus berupaya untuk memperluas peremajaan sawit di Sumsel.
“Kami berterima kasih karena selama ini kami dibantu terkait bibit, dimana ada bank benih perkebunan serta alsintan," ungkapnya.
Sementara, Bupati OKI Iskandar menilai realisasi program replanting sawit di wilayah kerjanya itu didukung oleh tingginya serapan KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang mencapai 92,8 persen atau senilai Rp1.425.120.749.00.
"Dengan adanya program KUR ini tentunya dapat membantu para petani sawit untuk meningkatkan penghasilan melalui program peremajaan. Itulah yang membuat ekonomi masyarakat menjadi meningkat," ujarnya.
Dia menambahkan, revitalisasi ribuan hektar perkebunan sawit itu menyasar petani yang tergabung di 26 Koperasi Unit Desa (KUD) di Bumi Bende Seguguk
“Dengan dukung Mentan dan Pak Gubernur, daerah ini menjadi kawasan peremajaan kelapa sawit terluas di provinsi Sumatera Selatan," pungkasnya. (K64)