Bisnis.com, PADANG - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatra Barat menyampaikan perekonomian Sumbar tumbuh positif pada Triwulan II/2023.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sumbar Syukriah mengatakan pengoptimalan peran APBN menjadi fondasi yang kuat untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi regional secara berkesinambungan. Salah satunya penguatan spending better di Sumbar dalam kerangka mendorong kualitas belanja APBN yang makin meningkat
"Pertumbuhan perekonomian Sumbar yang solid tidak lepas dari intervensi APBN sebagai shock absorber yang telah didesain secara konservatif dan antisipatif terhadap risiko perekonomian global, termasuk dampak rambatan dari moderasi harga komoditas," katanya, Selasa (4/7/2023).
Menurutnya pengoptimalan peran APBN menjadi fondasi yang kuat untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi regional secara berkesinambungan. Salah satunya penguatan spending better di Sumbar dalam kerangka mendorong kualitas belanja APBN yang makin meningkat.
Dimana dengan perencanaan anggaran yang optimal dan efektif diarahkan untuk menghasilkan kinerja yang mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan. Disisi lain, akselerasi pelaksanaan program atau kegiatan juga didorong sejak awal tahun agar manfaat belanja segera dapat dinikmati oleh rakyat dan penyerapan anggaran tidak menumpuk pada akhir tahun.
"Kebijakan ini dilakukan agar program APBN dapat memberikan dampak yang optimal terhadap pembangunan daerah di Sumbar," ujarnya.
Syukriah menyebutkan melihat pada persiapan Ramadan dan lebaran belum lama ini turut meningkatkan aktivitas perekonomian pada berbagai sektor ekonomi untuk menyambut diaspora Sumbar. Dimana Sumbar menyumbang 7,01 persen terhadap perekonomian di Pulau Sumatra dan 1,53 persen terhadap perekonomian nasional.
Dia menjelaskan ekonomi Sumbar triwulan I-2023 tumbuh 4,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy). Sekitar 67,28 persen PDRB triwulan I-2023 berasal dari sektor pertanian, perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta sektor konstruksi dan industri pengolahan.
Perekonomian Sumbar bila dilihat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan I tahun 2023 mencapai Rp76,27 triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp46,66 triliun.
Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), struktur PDRB Triwulan I 2023 didominasi oleh LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 20,97 persen atau senilai Rp16,00 triliun.
Sementara itu, berdasarkan komponen pengeluaran, struktur PDRB Triwulan I 2023 didominasi oleh Konsumsi Rumah Tangga, dimana komponen ini memberikan kontribusi sebesar 51,83 persen atau senilai Rp39,53 triliun.
Pada Triwulan I-2023, konsumsi Pemerintah berkontribusi sebesar 6,89 persen terhadap PDRB. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy), kontribusi konsumsi pemerintah mengalami penurunan sebesar 1,07 persen.
"Terjadinya penurunan di periode ini merupakan tren yang terjadi setiap tahun. Hal ini terkait dengan pola realisasi belanja pemerintah baik yang bersumber dari APBN maupun APBD yang masih terkonsentrasi di akhir tahun, yaitu di triwulan IV," ucapnya.
Dari sisi ekspor, pada bulan April 2023 kegiatan ekspor di Sumbar mengalami penurunan jika dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya. Nilai ekspor pada April 2023 turun sebesar 16,75 persen dibandingkan Maret 2023, sementara nilai impor juga mengalami penurunan sebesar 6,64 persen dibandingkan Maret 2023.
Dari sisi perkembangan sektor riil (transportasi udara), pada bulan April 2023 terjadi peningkatan pada jumlah penumpang pesawat udara yang berangkat melalui Bandara Internasional Minangkabau sebesar 16,30 persen dibanding bulan Maret 2023.
Sedangkan, jumlah penumpang pesawat domestik yang datang melalui Bandara Internasional Minangkabau juga mengalami peningkatan sebesar 56,07 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada bulan Mei 2023, secara yoy tercatat inflasi sebesar 4,19 persen dengan IHK sebesar 115,69. Sedangkan, secara month to month (mtm), Provinsi Sumbar tercatat mengalami inflasi sebesar 0,38 persen dari bulan April 2023. Secara month to month (mtm), kelompok yang dominan memberikan andil terhadap angka inflasi di Sumatera Barat pada Mei 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan pengaruh sebesar 0,17 persen.
Sementara itu, kelompok transportasi hanya memberikan andil sebesar 0,13 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi pada Mei 2023, antara lain angkutan udara sebesar 11,21 persen (andil 0,20 persen), daging ayam ras sebesar 11,98 persen (andil 0,15 persen), bawang merah sebesar 7,01 persen (andil 0,03 persen), jengkol sebesar 11,24 persen (andil 0,03 persen), dan kelapa sebesar 6,54 persen (andil 0,02 persen).
Dalam rangka pengendalian inflasi di Sumbar, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumbar bersinergi dalam mengendalikan harga serta memastikan ketersediaan pasokan.