Bisnis.com, MEDAN – Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebanyak 26,18 persen pelaku Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) menggunakan marketplace sebagai wadah promosi produknya. Dari angka tersebut, sebanyak 73,73 persennya menggunakan Tokopedia.
Tak heran jika hingga kini, dari 14 juta total penjual yang tergabung di Tokopedia hampir 100 persennya merupakan pelaku UMKM dengan jumlah produk yang dijual mencapai 1,8 miliar.
"Sudah ada lebih dari 14 juta penjual di Tokopedia dan hampir 100 persen pelaku UMKM, termasuk dari Medan, Sumatra Utara (Sumut). Untuk mendorong kemajuan belasan juta penjual ini, Tokopedia melakukan berbagai inisiatif, salah satunya Hyperlocal,” kata Kepala Divisi Corporate Affairs Tokopedia Rizky Juanita Azuz, Rabu (21/6/2023).
Rizki juga menjelaskan pertumbuhan perekonomian Kota Medan sepanjang tahun 2022 naik 4,71 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Medan bahkan menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Sumut hingga 29,20 persen.
Besarnya peran Kota Medan dalam menopang perekonomian di Sumut pun tidak terlepas dari peranan UMKM yang ikut memengaruhi perekonomian daerah.
Hyperlocal, salah satu gagasan Tokopedia untuk membantu pelaku UMKM menciptakan peluang dan mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhannya.
Baca Juga
"Hyperlocal mendekatkan penjual dengan pembeli di mana pun berada, agar pelaku usaha punya kesempatan sama untuk tumbuh, tanpa harus pindah ke ibukota," sambung Rizky.
Salah satu manifestasi Hyperlocal adalah Kumpulan Toko Pilihan (KTP), yang merupakan halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli. Kehadiran inisiatif Hyperlocal Tokopedia telah berdampak positif bagi pelaku UMKM lokal.
Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) 2023 mencatat tiga alasan teratas penjual menggunakan Tokopedia.
Pertama adalah kemudahan memulai bisnis (84,01 persen). Kedua, meningkatkan jumlah penjualan dan pelanggan (65,13 persen). Dan yang terakhir adalah untuk mendapatkan fleksibilitas waktu (60,77 persen).
Salah satu UMKM Medan sekaligus penjual di Tokopedia adalah Fog Apothecary. Fog Apothecary menjual produk essential oil, perawatan tubuh dan wewangian rumah berbahan alami. Sejak bergabung dengan Tokopedia pada 2018 dan mengikuti beragam kampanye, seperti turunan Hyperlocal yaitu KTP, bisnis Fog Apothecary kian tumbuh dan berkembang.
UMKM Medan ‘Fog Apothecary’ Berdayakan Ratusan Petani, Buat Essential Oil Ramah Kulit Sensitif
Tren essential oil sempat tinggi saat masa pandemi Covid 19 dan bahkan bertahan hingga saat ini. Namun pendiri salah satu UMKM Kota Medan Fog Apothecary Vivi Tantri, lebih dulu melihat peluang usaha tersebut dan mulai berkecimpung di dunia bisnis racik-meracik aroma di tahun 2017.
Essential oil adalah minyak hasil ekstraksi jenis tanaman tertentu. Essential oil digunakan dalam terapi alternatif aromaterapi karena mampu memberikan efek psikologis, seperti menenangkan pikiran.
“Essential oil dengan aroma woody dan floral tercatat sebagai varian essential oil paling banyak dibeli melalui Tokopedia pada wilayah Medan dan sekitarnya, dengan peningkatan jumlah transaksi masing-masing sebesar 2 kali lipat dan 5 kali lipat,” jelas Rizky.
Pada tahun 2017, Vivi yang melihat peluang usaha produk essentials oil masih terbuka lebar di Medan memutuskan untuk membuat dan memasarkan beragam varian essentials oil yang memiliki berbagai kegunaan, seperti untuk perawatan kulit dan pewangi ruangan, semprotan anti tungau dan bakteri, serta masih banyak lagi.
“Kami menggandeng ratusan petani lokal untuk mendapat bahan rempah alami dan berkualitas, seperti ekstrak jahe, cengkeh dan nilam. Kami meminimalkan penggunaan bahan kimia aditif sehingga aman untuk kulit sensitif,” jelas Vivi.
“Sejak bergabung dengan Tokopedia di 2018, bisnis kami terus bertumbuh. Selama kuartal I 2023, ada peningkatan jumlah transaksi Fog Apothecary lewat Tokopedia hampir 1,5 kali lipat dibandingkan kuartal I 2022. Omzet kami juga meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan sebelum memakai Tokopedia,” timpal Vivi.
Diketahui pangsa pasar Fog Apothecary sebanyak 80 persennya adalah perempuan yang berada di rentang usia 28 tahun keatas. Lebih spesifiknya, Vivi menyebut kebanyakan konsumennya berasal dari kalangan ibu muda. Ia pun menyebut total omzet yang didapatkannya dalam per bulan berjumlah sekitar Rp30 juta hingga Rp40 juta.