Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Wilayah Sumsel Babel Baru Serap 2.000 Ton Beras Petani

Penyerapan beras di Sumsel sendiri didominasi dari tiga wilayah yaitu Kota Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Banyuasin.
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Mohamad Alexander. /Bisnis-Husnul Iga Puspita
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Mohamad Alexander. /Bisnis-Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Urusan Logistik (Bulog) kantor wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) telah menyerap sebesar 2.000 ton beras petani. 

Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Mohamad Alexander mengatakan penyerapan beras di Sumsel sendiri didominasi dari tiga wilayah yaitu Kota Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Banyuasin. 

“Penyerapan sudah dilakukan sejak akhir Februari sampai saat ini. Puncaknya nanti diperkirakan di akhir Maret hingga awal April,” kata Alex kepada Bisnis, Jumat (24/3/2023).

Alex menjelaskan, untuk harga penyerapan sendiri, Bulog mengacu pada ketetapan dari pemerintah dimana gabah kering giling (GKG) dibeli seharga Rp6.300 per kilogram dan beras dengan harga Rp9.990 per kilogram. 

Sementara untuk target penyerapan tahun 2023, pihaknya membidik sebesar 84.000 ton untuk mengisi seluruh gudang bulog di berbagai cabang di Sumsel.

“Nah kebetulan kanwil Bulog Sumsel Babel ini memiliki lima cabang yaitu ada di Lahat, OKU, Bangka, kemudian ada cabang pembantu di Lubuk Linggau dan cabang pembantu Belitung,” jelasnya. 

Alex menambahkan, pihaknya juga telah ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), untuk menggelontorkan SPHP yang ditujukan untuk stabilisasi harga beras di tingkat konsumen. 

“SPHP ini sudah dilakukan dari awal Januari hingga saat ini dan jumlahnya kurang lebih ada 8.000 ton yang sudah kami gelontorkan," ujar Alex.  

Beras SPHP, kata Alex, dijual dengan harga yang lebih murah yaitu sebesar Rp8.300 per kilogram, sementara harga beras di pasaran pada saat itu hingga kini masih sangat tinggi yaitu berkisar Rp10.000 sampai Rp11.000 per kilogram. (K64)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper