Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bulog Wilayah Sumsel Babel Baru Serap 2.000 Ton Beras Petani

Penyerapan beras di Sumsel sendiri didominasi dari tiga wilayah yaitu Kota Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Banyuasin.
Husnul Iga Puspita
Husnul Iga Puspita - Bisnis.com 24 Maret 2023  |  12:47 WIB
Bulog Wilayah Sumsel Babel Baru Serap 2.000 Ton Beras Petani
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Mohamad Alexander. - Bisnis/Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Urusan Logistik (Bulog) kantor wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) telah menyerap sebesar 2.000 ton beras petani. 

Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Mohamad Alexander mengatakan penyerapan beras di Sumsel sendiri didominasi dari tiga wilayah yaitu Kota Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Banyuasin. 

“Penyerapan sudah dilakukan sejak akhir Februari sampai saat ini. Puncaknya nanti diperkirakan di akhir Maret hingga awal April,” kata Alex kepada Bisnis, Jumat (24/3/2023).

Alex menjelaskan, untuk harga penyerapan sendiri, Bulog mengacu pada ketetapan dari pemerintah dimana gabah kering giling (GKG) dibeli seharga Rp6.300 per kilogram dan beras dengan harga Rp9.990 per kilogram. 

Sementara untuk target penyerapan tahun 2023, pihaknya membidik sebesar 84.000 ton untuk mengisi seluruh gudang bulog di berbagai cabang di Sumsel.

“Nah kebetulan kanwil Bulog Sumsel Babel ini memiliki lima cabang yaitu ada di Lahat, OKU, Bangka, kemudian ada cabang pembantu di Lubuk Linggau dan cabang pembantu Belitung,” jelasnya. 

Alex menambahkan, pihaknya juga telah ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), untuk menggelontorkan SPHP yang ditujukan untuk stabilisasi harga beras di tingkat konsumen. 

“SPHP ini sudah dilakukan dari awal Januari hingga saat ini dan jumlahnya kurang lebih ada 8.000 ton yang sudah kami gelontorkan," ujar Alex.  

Beras SPHP, kata Alex, dijual dengan harga yang lebih murah yaitu sebesar Rp8.300 per kilogram, sementara harga beras di pasaran pada saat itu hingga kini masih sangat tinggi yaitu berkisar Rp10.000 sampai Rp11.000 per kilogram. (K64)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Bulog sumsel
Editor : Ajijah

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top