Bisnis.com, SUMATRA - Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau yang lebih dikenal dengan Program PLN Peduli merupakan komitmen PLN terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan disamping tugas utama PLN dalam mengelola dan melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan bagi masyarakat.
PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (PLN UIP SUMBAGTENG) bersama Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kuok melalui kegiatan TJSL melaksanakan program Santripreneur di Kabupaten Kampar dalam rangka mengembangkan kapasitas para santri dan pengelola pondok pesantren dalam kegiatan berbasis budidaya tanaman kayu putih.
Rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan mulai tahun lalu tersebut berupa pelatihan teknis budidaya tanaman kayu putih, pelatihan, pembuatan produk serta pemasaran produk yang kepada para santri dan pengelola pondok.
Pada tahun 2022 telah dilakukan penanaman 10.000 tanaman kayu putih di lahan gambut Pondok Pesantren Assalam Naga Beralih, pembangunan rumah suling kayu putih sebagai sarana pengembangan dan pelatihan bagi masyarakat di BPSILHK Kuok.
Disamping itu BPSILHK Kuok menyusun buku Mendamba Manfaat Kayu Putih di Lahan Gambut yang Launching pada tanggal 14 Maret 2023.
Hendra Suteni, Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP SUMBAGTENG dalam sambutannya pada acara Talkshow dan Launching Buku Mendamba Manfaat Kayu Putih di Lahan Gambut yang dilaksanakan di Gedung Graha Pena Riau pada Selasa, 14 Maret lalu menyampaian bahwa program PLN Peduli ini merupakan sinergi antara PLN UIP SUMBAGTENG dengan BPSILHK Kuok.
Tugas untuk membangkitkan perekonomian masyarakat tidak dapat dilakukan secara sendiri – sendiri melainkan harus melalui sinergi berbagai pihak.
BPSILHK yang menguasai pengetahuan dalam pembudidayaan serta teknologi pengolahan kayu putih, pondok pesantren yang memiliki sumber daya manusia berkolaborasi bersama PLN untuk hasil yang maksimal.
“Buku ini merupakan legacy dari sebuah kolaborasi dan bukti bahwa PLN tidak hanya sebatas melistriki, namun juga memberikan manfaat bagi pengembangan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Semoga kolaborasi kita terus berlanjut, dimana pada akhir tahun 2021 kita juga menelurkan sebuah buku yang berjudul Kupas Tuntas Kelor Pesona tanaman Ajaib,” ujarnya.
Sementara itu Kepala BPSILHK Kuok, Priyo Kusumedi menambahkan dengan launching buku yang dilaksanakan, merupakan alternatif dimana pada lahan gambut Riau yang cukup luas, juga bisa dilakukan budidaya, salah satunya kayu putih.
"Dan ini prospek juga untuk dikembangkan dilahan gambut yang ada di Riau. Kami tidak memanen kayunya namun daunnya bisa diolah menjadi minyak kayu putih. Indonesia sebenarnya masih kelurangan pasokan kayu putih. Kebutuhan untuk keperluan nasional sekitar lebih 4.000 ton dan baru terpenuhi 500 ton pertahunya," kata Priyo.
Di sisi lain, Kepala Dinas LHK Provinsi Riau, Mamun Murod yang turut hadir dan meresmikan acara Talkshow dan Launchingnya buku Mendamba Manfaat Kayu Putih di Lahan Gambut, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Riau tentunya menyambut positif apa yang dilakukan pihak BPSILHK bersama PLN.
Menurutnya inovasi budidaya kayu putih di lahan gambut, merupakan langkah yang baik dalam menjaga lingkungan.
"Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan BPSILHK Kuok melalui program PLN Peduli ini. Melalui launching buku dan upaya lainnya yang dilaksanakan guna memanfaatkan lahan gambut ini merupakan program yang tentu akan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan," pungkas Kadis LHK Provinsi Riau.