Bisnis.com, BATAM - Bupati Natuna Wan Siswandi resmi memperpanjang masa tanggap darurat bencana longsor di Pulau Serasan hingga 15 Maret 2023.
"Hari ini sudah hari ketujuh masa tanggap darurat, sehingga kita harus putuskan untuk memperpanjang masa pencarian secara bertahap. Tahap pertama akan kita perpanjang selama 3 hari, sampai dengan 15 Maret 2023," kata Wan dalam keterangan resmi, Senin (13/3/2023).
Hingga 15 Maret mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna akan mengevaluasi berapa persentase peluang penemuan korban. "Sehingga prposes ini dapat berjalan dengan lancar dan korban yang hilang masih dapat ditemukan," ungkapnya.
Informasi perpanjangan masa tanggap darurat ini juga sebelumnya telah disampaikan kepada keluarga korban, sehingga kesepakatan tersebut pun dapat dihasilkan.
"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang tergabung dalam Tim SAR yang sudah bekerja semaksimal mungkin. Kita berharap dengan perpanjangan masa tanggap darurat dapat memaksimalkan pencarian," tuturnya.
Dalam masa perpanjangan tersebut, Pemkab Natuna akan menekankan validasi data, baik dari data korban meninggal maupun korban yang terdampak.
"Hal yang kemudian harus menjadi fokus kita adalah penanganan pasca bencana. Bagaimana validasi dapat dilakukan dengan akurat agar korban dapat mendapatkan haknya sebagai korban bencana," ujarnya.
Berdasarkan data terakhir per 12 Maret 2023 pukul 20.00 WIB, jumlah korban jiwa yang meninggal dunia sebanyak 46 orang, dimana dari 45 korban telah teridentifikasi. Sedangkan 8 orang korban masih dalam tahap pencarian.
Kemudian 4 korban ditemukan dalam keadaan mengalami luka berat, 3 diantaranya dirawat di Kalimantan Barat, dan 1 orang di Ranai, Natuna.
Jumlah korban mengungsi sebanyak 2.240 orang, terdiri dari 436 pengungsi di Pos Lintas Batas Negara (PLBN), 605 orang di pengungsian Desa Payak, 136 orang di pengungsian Batu Berian, 238 orang di pengungsian SMAN 01 Serasan, 432 orang di pengungsian Pelimpak, dan 393 orang di pengungsian Air Nusa (K65).