Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Infrastruktur Rp2,7 Triliun di Sumut Dinilai Berjalan Lambat

proyek multiyears dengan nominal Rp2,7 triliun di Sumatra Utara (Sumut) yang berfokus pada pembangunan jalan, drainase dan jembatan dinilai berlangsung lambat.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MEDAN - Masih menuai sorotan, proyek multiyears dengan nominal Rp2,7 triliun di Sumatra Utara (Sumut) yang berfokus pada pembangunan jalan, drainase dan jembatan dinilai berlangsung lambat.

Diketahui proyek infrastruktur dengan jumlah yang tak sedikit itu membiayai perbaikan jalan sepanjang 450 kilometer (km), jembatan sepanjang 389,2 meter, dan drainase sepanjang 71 km. 

"Saya mendapat kabar kalau proyek ini berjalan tetapi masih berada di bawah target yang disepakati sebelumnya. Dan ada pernyataan yang mengusik saya, dimana PT Waskita selaku leader KSO justru menyatakan akan mencari pinjaman untuk menyelesaikan proyek tersebut. Dan dana juga lambat dicairkan dari pusat," ujar pengamat ekonomi sekaligus dosen STIM Sukma Medan Gunawan Benjamin, Selasa (7/3/2023) dalam keterangan tertulisnya.

Gunawan berpendapat salah satu faktor agar proyek tersebut berjalan sesuai target dengan hasil yang maksimal adalah dengan pembayaran tepat waktu dari Pemprov Sumut kepada para KSO, yang dalam hal ini adalah PT Waskita Karya, PT SMJ dan PT Pijar Utama.

"Harusnya semua faktor yang menjadi kendalanya dirincikan. Mulai kendala teknis dilapangan hingga kendala lain yang mungkin saja terjadi saat ditunjuk sebagai pelaksana KSO," jelasnya.

Gunawan menilai untuk proyek infrastruktur seperti ini selain kontraktor umumnya mendapatkan pembayaran uang muka di awal, maka pembayaran selanjutnya harus sesuai dengan kontrak dan pembayaran Pemprov ke KSO harus on time. Sehingga progres pengerjaan proyek berjalan lancar, dan masyarakat bisa mendapatkan dampak multiplier effect dari pembangunan itu sendiri.

Dengan adanya proyek tersebut, ia optimistis akan ada banyak tenaga kerja yang terserap, sehingga ekonomi daerah dapat didorong agar tidak melambat terlalu dalam. 

"Dan yang paling penting itu adalah multiplier effect dari pengerjaan proyek tersebut. Baik dari jumlah uang yang beredar, atau dampak ekonomi lain yang akan diterima baik itu dari sisi pengendalian inflasi maupun akselerasi pertumbuhan ekonomi di sektor lainnya. Tapi kalau ada kendala apalagi soal dana dari para KSO, ya dikhawatirkan multiplier effect-nya tidak maksimal juga," sambung Gunawan lagi.

Ia pun juga menjelaskan Waskita memiliki reputasi yang baik dalam pengerjaan proyek proyek besar, dengan kualitas SDM yang mumpuni. Begitupun jika realisasi pengerjaan proyeknya molor dengan deviasi yang besar diatas 5 persen, maka hal ini menyisahkan pertanyaan bagi masyarakat. 

"Perlu juga dipastikan kembali ke Waskita terkait dengan realisasi tersebut yang terbilang lambat. Proyek itu angkanya sangat fantastis, dan sangat potensial dalam mendongkrak geliat ekonomi di Sumut. Mengacu kepada perhitungan pertumbuhan ekonomi di Sumut yang berpeluang mengalami perlambatan di tahun ini (perkiraan di bawah 4 persen). Maka dengan adanya proyek tersebut, seharusnya ekonomi Sumut bisa menggeliat," pungkas Gunawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ade Nurhaliza
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper