Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Progres Pembangunan Tol Stabat-Pangkalan Brandan Mencapai 66 Persen

Pembangunan jalan tol Kota Stabat-Pangkalan Brandan, Sumatra Utara (Sumut) ditargetkan selesai tahun 2023.
Project Director Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan PT Hutama Karya Hestu Budi.
Project Director Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan PT Hutama Karya Hestu Budi.

Bisnis.com, MEDAN - Pembangunan jalan tol Kota Stabat-Pangkalan Brandan, Sumatra Utara (Sumut) ditargetkan selesai tahun 2023. 

Dalam paparannya, Project Director Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan PT Hutama Karya Hestu Budi menyampaikan jalur tol Stabat-Tanjung Pura yang memiliki panjang 26,2 kilometer (km) akan diselesaikan pada bulan Juli 2023 dengan pengerjaan mencapai 71,09 persen. 

Sementara itu, jalur Tanjung Pura-Pangkalan Brandan yang telah mencapai 44,90 persen proses pengerjaan, dengan panjang 18,9 km tersebut akan selesai pada akhir 2023, tepatnya di bulan Desember. Dan apabila secara keseluruhan, persentase pembangunannya telah mencapai 66 persen.

"Stabat ke Tanjung Pura, ada 2 jembatan yang cukup lebar. Jembatan Sei Wampu yang pengerjaannya sudah 87 persen, dan kemudian ada jembatan Sei Batang Serangan, yang sudah mencapai 98 persen," ujar Hestu, Jumat (17/2/2023).

Berdasarkan data Hutama Karya, terdapat 3 gerbang tol di sepanjang jalur Stabat-Tanjung Pura. Termasuk juga 3 simpang susun yakni Simpang Susun Stabat, Simpang Susun Tanjung Pura, Simpang Susun Pangkalan Brandan

Meski pembangunan berjalan lancar, namun Hestu mengakui bahwa ada kendala yang tidak dapat dihindari dalam proses pengerjaan salah satu proyek strategis nasional itu.

"Kendalanya itu ternyata kondisi lapisan tanah itu lebih jelek dari yang sudah diperkirakan. Sehingga harus ada penanganan-penanganan teknis untuk mengatasi hal itu," keluh Hestu.

Dengan adanya kendala pada kondisi lapisan tanah tersebut, selain menambah pengeluaran tentunya, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya pun cenderung lebih lama.

Belum lagi jika tidak ditangani dengan tepat, efek pasca selesainya pengerjaan jalan tol yang dapat dirasakan oleh pengendara adalah bergelombangnya tekstur permukaan jalan.

"Jadi itu memerlukan waktu. Karena kondisi tanah itu harus dipadatkan betul sehingga kondisi jalannya tidak bergelombang, dan lain-lain." 

Diketahui, Hutama Karya melakukan pembangunan lima ruas jalan tol Sumatera, khususnya di Sumatra Utara yakni Binjai-Langsa, Indrapura-Kisaran, Kuala Tanjung-Siantar, Siantar-Parapat, dan Siantar hingga perbatasan ke Pekanbaru.

1676628737_e7d747ff-3087-448e-8dbe-350f75e2d005.
1676628737_e7d747ff-3087-448e-8dbe-350f75e2d005.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ade Nurhaliza
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper