Bisnis.com, PALEMBANG -- Sebanyak lima kabupaten kota Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) masih mencatatkan angka stunting yang lebih tinggi yaitu di atas 20 persen.
Masing-masing kabupaten atau kota itu diantaranya Muara Enim dengan 22,8 persen, Musi Rawas 25,4 persen, Banyuasin 24,8 persen, Ogan Ilir 24,9 persen, dan Musi Rawas Utara 20,2 persen.
Hasil itu membuat Gubernur Sumsel Herman Deru lebih menekankan para pemerintah daerah terkait untuk kembali mengevaluasi serta melakukan pengecekan terkait berbagai masalah yang menghambat.
"Akses infrastruktur dan informasi menjadi salah satu masalah, karenanya kita akan lebih fokus pada informasinya, bagaimana edukasi dan sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting kepada masyarakat, khususnya ibu hamil dan anak-anak," kata Heru, Rabu (15/2/2023).
Menurutnya, untuk kembali menekan kenaikan angka stunting secara drastis di wilayah Sumsel ini juga tidak bisa dilakukan Pemprov saja.
Melainkan juga peran dari para pemerintah kabupaten dan kota serta stakeholder lainnya.
Sejalan dengan hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel juga berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah.
Kepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan akan lebih fokus dan bisa membantu kelima daerah itu untuk mengejar percepatan penurunan stunting.
Dikatakan Trisnawarman, dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ini menjadi momen untuk menelusuri penyebabnya.
"Kan juga ditanya penyebab mereka (pemerintah daerah) kenapa sampai turunnya tidak signifikan," ujar Trisnawarman.
Lebih lanjut Trisnawarman memaparkan bahwa penyebab stunting ini bukan hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja.
Sehingga menurutnya nanti akan dilakukan intervensi secara sensitif dan spesifik.
Trisnawarman menerangkan, bahwa Dinkes Sumsel juga telah memiliki program dalam upaya penurunan tersebut.
"Ada intervensi spesifik yaitu mulai dari calon pengantin, gizi bayi, ibu hamil, serta anak 10 pertama kehidupan sampai balita," terangnya. (K64)