Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Padi Organik Berhasil Berkembang di Agam, Pupuk Kimia Berangsur Ditinggalkan

Produktivitas padi organik pada Kelompok Tani Jawi-Jawi Agro di Agam, Sumbar, mencapai 6,5 ton per hektare.
Padi Organik Berhasil Berkembang di Agam, Pupuk Kimia Berangsur Ditinggalkan. Ilustrasi sawah. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Padi Organik Berhasil Berkembang di Agam, Pupuk Kimia Berangsur Ditinggalkan. Ilustrasi sawah. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, AGAM - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, berhasil membina petani padi organik. Hal ini dibuktikan produktivitas padi organik pada Kelompok Tani Jawi-Jawi Agro mencapai 6,5 ton per hektare.

Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Suardi mengatakan bahwa jika dibandingkan padi yang menggunakan pupuk kimia, maka hasil padi organik meningkat menjadi 1 ton per hektare.

"Kalau dari Keltan kita itu mampu panen sebanyak 6,5 ton per hektare, itu organik. Kalau dibandingkan yang petani pakai pupuk kimia hasilnya 5,5 ton per hektare. Jadi ada selisih 1 ton per hektare," katanya, Selasa (31/1/2023).

Bahkan, bila dihitung dari harga jual dan biaya produksi yang dikeluarkan petani, maka selisihnya akan semakin besar antara padi organik dengan padi yang dipanen nonorganik.

Suardi menambahkan, Pemprov Sumbar juga turut berkontribusi dalam pengembangan padi organik oleh para petani. Dukungan yang bisa diberikan itu di antaranya memfasilitasi produk organik sesuai SOP melalui lembaga sertifikasi organik.

Menurutnya, dengan adanya panen padi organik di Agam itu, secara tidak langsung telah dapat membantu masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan yang sarat bahan kimia.

“Kita berharap ke depan adanya dukungan dari unsur terkait, untuk pengembangan kelompok tani organik ini,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang SDM Pemkab Agam, Aryati mengajak masyarakat untuk mengelola potensi yang ada di lingkungan masing -masing.

“Tentunya dengan pola pertanian organik. Selain dapat atasi kesulitan pupuk, yang kita konsumsi juga terhindar dari bahan kimia,” katanya.

Dia berharap pertanian organik agar terus dikembangkan, karena menurutnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Kadis Pertanian Agam, Afniwirman mengatakan agar harapan petani organik semakin berkembang, peran penyuluh pertanian hingga ke pelosok sangat dibutuhkan. 

“Karena penyuluh pertanian memiliki peran penting dalam memajukan pertanian di Agam, baik itu sebagai motivator maupun sebagai pendamping petani di lapangan,” sebutnya.

Pihaknya meyakini, dengan kebersamaan, kemauan, dan kerja keras bersama, kebutuhan akan ketersediaan dan cadangan pangan akan tetap mampu diwujudkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper