Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mendukung generasi muda yang menekuni profesi sebagai petani di provinsi itu.
Tak tanggung, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru juga mengajak kalangan petani milenial untuk mengubah pola pikir (mindset) di kalangan petani.
“Kita ingin petani punya jiwa entreprenuer (pengusaha), tidak boleh ada lagi petani menjadi buruh di lahannya sendiri,” kata dia, Senin (16/1/2023).
Menurut dia, petani millenial dapat melakukan pemetaan potensi dan permasalahan yang dihadapi petani mulai dari budidaya bibit, teknologi pertanian hingga pemasaran.
Dia berharap agar petani muda ini lebih bertanggung jawab besar atas hal yang menunggu di depan mata, yakni problem pertanian dari kluster profesi.
“Saat ini yang menjadi petani justru usia yang mendekati pensiun, masih sangat jarang yang usia produktif, petani dijadikan profesi terakhir, oleh sebab itu pemuda harus diajak untuk tertarik menjadi petani,” katanya.
Deru menjelasakan potensi pertanian Sumsel masih sangat banyak dan luas dengan kondisi demografi dan topografi yang beranaeka ragam.
“Tugas petani muda yakni memberikan contoh, memberikan keteladanan bagi dalam peningkatan produktifitas. Profesi petani itu terhormat dan menjanjikan dalam meningkatkan penghasilan,” jelasnya.
Sementara itu, DPD Pemuda Tani Indonesia Provinsi Sumsel, Adzanu Getar Nusantara mengatakan pihaknya siap mengembangkan kalangan anak muda untuk regenerasi para petani selanjutnya.
“Berdasarkan survei jumlah petani ada di rentang usia 45 tahun --65 tahun ke atas. Sementara penduduk Indonesia petani muda dengan kisaran usia 30 tahun yang prentasenya hanya ada 10 persen,” jelasnya.
Adzanu mengatakan petani muda akan berupaya untuk penguatan ketahanan pangan di Indonesia hingga 50 tahun ke depan. Oleh karena itu, pihaknya akan lebih aktif berpartisipasi mengembangkan sektor pertanian dengan cara yang lebih modern di wilayah mulai dari perdesaan.