Bisnis.com, MEDAN - Bank Aceh optimistis mampu merealisasikan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Rp25 miliar pada 2022.
Plt Direktur Utama Bank Aceh Bob Rinaldi mengatakan realisasi positif sejumlah indikator pada TW III menunjukkan aktivitas intermediasi bisnis yang agresif di tengah pemulihan ekonomi.
Pertumbuhan tersebut dinilai tidak lepas dari strategi dalam berfokus pada ekosistem yang mengintegrasikan pembiayaan dan pendanaan.
"Dalam mendorong penyaluran pembiayaan, Bank Aceh fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan di setiap wilayah, terutama di sektor UMKM," ujar Bob, Selasa (20/12/2022).
Bob menjelaskan peluncuran Pembiayaan KUR Syariah pada November lalu menjadi pendorong bagi aktivitas bisnis dan perekonomian.
“Alokasi yang diberikan kepada Bank Aceh pada November 2022 lalu dari kementerian sebesar Rp25 miliar Insya Allah telah tersalurkan sepenuhnya di tahun ini,” sambung Bob.
Bob mengatakan pada tahun 2023 mendatang pemerintah telah mengalokasikan penyaluran KUR sebesar Rp450 triliun. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp373 triliun, atau mengalami pertumbuhan sebesar 20 persen.
“Di tahun 2023 kami optimis kuota realisasi pembiayaan KUR syariah yang diberikan kepada Bank Aceh akan meningkat secara signifikan sehingga memberikan dampak yang lebih luas bagi aktivitas UMKM di Aceh,” imbuhnya.
Ia yakin pada tahun 2023 Bank Aceh dapat menyalurkan KUR mulai sejak Januari 2023. Bob menilai dengan kontribusi sebesar 61 persen bagi perekonomian nasional, sektor UMKM menjadi sektor yang berperan penting dalam menyangga stabilitas perekonomian.
Sebelumnya, Bank Aceh mencatat aset sebesar Rp29 triliun, atau tumbuh sebesar 7,36 persen hingga triwulan III, tahun 2022 bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp27 triliun.
Sementara itu, dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp23,7 triliun atau tumbuh sebesar 6,95 persen year on year (yoy). Realisasi pembiayaan pun tumbuh senilai Rp17 triliun yakni 5,3 persen dibanding sebelumnya.