Bisnis.com, MEDAN - Meski sempat alami penurunan yang signigfikan di masa awal pandemi, perlahan bisnis perhotelan di Kota Medan mengalami peningkatan yang terhitung sampai di kuartal ke-3 mencapai 60 hingga 70 persen.
"Sedangkan di daerah wisata, peningkatannya mencapai 80 hingga 90 persen," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut Denny S Wardana kepada Bisnis, Kamis (15/12/2022).
Selama awal pandemi pada 2020, Denny menjelaskan bahwa angka okupansi sangat rendah, yaitu hanya mencapai 10 persen. Lalu pada tahun 2021, okupansi sedikit mengalami kenaikan namun masih tergolong rendah dengan angka di bawah 50 persen.
"Lalu pada tahun 2022, dari awal tahun hingga kuartal ke-2, tercapai hingga 50 persen," lanjut Denny.
Denny juga mengungkapkan bahwa ia tak dapat memproyeksikan apa pencapaian yang bisa ditargetkan pada 2023 karena adanya faktor krisis global.
"Upaya ya tetap promosi, karena tidak bisa menargetkan," imbuhnya.
Diketahui sejumlah hotel di wilayah Sumut sempat mengalami penutupan sementara pada tahun 2020 akibat pandemi Covid 19. Meski sempat mati suri, perlahan bisnis perhotelan kembali bangkit karena semakin terbukanya tiap daerah untuk meningkatkan pariwisata baik dari domestik maupun dari mancanegara.