Bisnis.com, PALEMBANG -- Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Kota Palembang menjalin kerja sama antardaerah dengan TPID Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, untuk menjaga pasokan bawang merah di Kota Palembang.
Walikota Palembang, Harnojoyo,mengatakan kerja sama antardaerah (KAD) dengan TPID Bangli sangat penting sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi pangan di Palembang.
"Selama ini pasokan bawang merah di wilayah Palembang didatangkan antara lain dari wilayah Brebes, Jawa tengah dan Bima Nusa Tenggara Barat ( NTB)," katanya dalam keterangan pers, Senin (12/12/2022).
Harnojoyo menjelaskan KAD dengan Bangli, yang merupakan sentra bawang merah, bisa menjadi alternatif dan antisipasi apabila terjadi gangguan pasokan dari daerah penghasil lainnya.
Dia menambahkan, Pemerintah Kota Palembang akan terus berkoordinasi dalam forum TPID Kota Palembang guna memastikan KAD ini dapat berjalan dengan optimal.
"Salah satunya dengan upaya memberikan subsidi ongkos angkut/transportasi apabila diperlukan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Selatan (BI Sumsel), Erwin Soeriadimadja, mengatakan komoditas bawang merah secara historis sering kali menjadi penyumbang inflasi Kota Palembang.
Untuk wilayah Sumsel, kebutuhan bawang merah per hari mencapai sekitar 80 ton. Guna memenuhi permintaan tersebut, Sumsel membutuhkan pasokan dari berbagai daerah.
"Dengan latar belakang tersebut, BI berupaya memfasilitasi terjalinnya KAD untuk memenuhi pasokan dan menjaga kestabilan harga pangan," ujarnya.
Dia menilai pengendalian inflasi daerah memerlukan sinergi antarberbagai pihak. Kerja sama ini juga untuk mendukung gerakan nasional pengendalian inflasi daerah (GNPIP) di Sumsel.
"GNPIP di Sumatra Selatan terus berjalan untuk menjaga stabilitas inflasi volatile foods," ujarnya.