Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu atau OKU Selatan.
Diketahui, banjir bandang melanda Kabupaten OKU Selatan belum lama ini, akibatnya tidak hanya rumah warga terendam, melainkan juga sejumlah infrastruktur rusak.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sumsel Edward Chandra mengatakan upaya penanggulangan fokus pada perbaikan infrastruktur publik yang rusak dihantam banjir.
Adapun didapati sebanyak dua unit jembatan penyeberangan putus, talud dinding penahan air jebol sepanjang 700 meter rusak, dan enam unit rumah warga hancur dihantam banjir tersebut.
"Pemerintah mengambil langkah cepat dengan membagi tugas kepada setiap instansi terkait baik yang bakal melakukan perbaikan infrastruktur tersebut," katanya, Selasa (22/11/2022).
Dengan pembagian ini, pihaknya mengharapkan proses perbaikan bisa cepat dilakukan akhir tahun atau setidaknya sudah bisa dianggarkan dalam pagu belanja barang tahun 2023.
Menurut dia, fokus perbaikan itu diperlukan karena infrastruktur yang rusak sangat dibutuhkan warga.
“Belum diketahui berapa nilai perbaikannya, jadi, untuk itulah kami cepat melakukan pembagian tugas melibatkan Dinas PUBMTR, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS), PBDAS, Dinas Pertanian dan Pemkab setempat,” ujarnya.
Untuk program jangka panjangnya, BPBD diperintahkan untuk dapat membuat rencana pemberian bantuan penanganan bencana melalui e-Proposal ke BNPB, yang diperuntukkan sebagai antisipasi dampak kebencanaan diseluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iriansyah mengatakan pihaknya mencatat ada sebanyak 600 kepala keluarga yang terdampak banjir akibat hujan deras di OKU Selatan ini.
Untuk meringankan beban para warga terdampak banjir pihaknya sudah menyalurkan bantuan logistik dari Pemprov Sumsel berupa makanan siap saji sebanyak 450 paket, lauk pauk siap saji 450 paket, makanan anak 200 paket, gula 100 kilogram.
Kemudian, gandum sebanyak 96 kilogram, minyak goreng 144 kilogram, sarden 200 kaleng, saus 96 botol mie instan sebanyak 600 bungkus dan beras 2,5 ton.
Pihaknya mengkalkulasikan bantuan logistik ini untuk mencukupi kebutuhan korban selama 14 hari terhitung sejak bantuan ini tiba sekitar 14 November 2022.
“Korban dipastikan kondusif karena selain itu juga ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten setempat dan turut mendirikan posko-posko yang masih disiagakan sampai saat ini beserta unsur pertolongan,” katanya.