Bisnis.com, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat melaporkan dampak bencana banjir di Kabupaten Pesisir Selatan ditaksir mencapai Rp5,7 miliar.
Kalaksa BPBD Provinsi Sumbar Jumaidi mengatakan bencana yang terjadi di Pesisir Selatan itu akibat hujan disertai angin kencang melanda daerah tersebut. Terhitung sejak 18 November 2022 terdapat 8 kecamatan di Pesisir Selatan yang dilanda banjir dan longsor.
"Tidak ada korban jiwa. Namun untuk kerugian akibat bencana banjir ditaksir Rp4,7 miliar lebih dan dampak bencana longsor ditaksir Rp845 juta," kata Jumaidi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (20/11/2022).
Dia memaparkan untuk 8 kecamatan yang dilanda bencana banjir dan longsor itu yakni di Kecamatan Koto XI Tarusan dilaporkan terjadi banjir. Akibatnya 3.544 jiwa diungkusi ke tempat yang aman, dan satu unit rumah rusak, serta 559 unit rumah terendam banjir.
Banjir tersebut juga merusak penguat tebing sungai dengan taksiran kerusakan sepanjang 50 meter. Selain banjir, longsor juga terjadi di Koto XI Tarusan dan mengakibatkan satu unit rumah rusak.
Selanjutnya di Kecamatan Bayang, banjir juga terjadi di daerah itu, membuat 12.034 jiwa terpaksa mengungsi, dan 3.256 unit rumah turut terendam banjir. Bahkan ada satu unit jembatan juga dilaporkan rusak.
Lalu bencana banjir juga terjadi di Kecamatan IV Jurai dan terdapat 3.256 unit rumah terendam banjir, dan satu rumah lainnya rusak.
"Kalau untuk IV Jurai ini ada jalan yang terdampak, panjangnya 100 meter. Lalu ada bendungan yang dilaporkan juga rusak akibat banjir itu," ujarnya.
Begitu pun di Kecamatan Batang Kapas, banjir juga menyebabkan 3.582 jiwa harus diungsikan ke tempat yang aman. Karena 1.194 unit rumah di wilayah Batang Kapas tersebut turut terendam banjir.
Lanjut di Kecamatan Sutera, kendati banjir tidak merendam rumah warga, namun dari personil di lapangan melaporkan ada dua unit jembatan yang terdampak.
Berbeda di Kecamatan Lengayang, banjir yang terjadi di daerah tersebut mengakibatkan 900 jiwa mengungsi dan 300 unit rumah terendam banjir, dan satu unit jembatan turut terdampak.
"Di Lengayang ternyata ada lahan sawah 35 hektar yang dilanda banjir," tegasnya.
Selain itu banjir juga terjadi Kecamatan Linggo Sari Baganti, di daerah itu ada jalan terdampak sepanjang 20 meter. Kendati tidak terlalu parah, tapi hal tersebut mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Terakhir banjir terjadi di Kecamatan Silaut ada sebanyak 110 jiwa yang mengungsi dan 26 unit rumah yang terendam banjir.
Secara keseluruhan dari data kejadian banjir di Pesisir Selatan hingga kini yang mengungsi 20.170 jiwa, satu unit rumah rusak, 5,335 unit rumah terendam banjir, 4 unit jembatan terdampak, dan lahan sawah juga turut terdampak akibat bencana banjir.
"Untuk bencana longsor tidak terlalu parah di Pesisir Selatan itu, ada satu unit rumah yang rusak dan tebing sungai yang terdampak 500 meter," sebutnya.
Jumaidi menegaskan dari kondisi bencana tersebut, tindak lanjut yang telah diambil oleh BPBD Pesisir Selatan yang telah berkoordinasi dengan BPBD Sumbar, dimana Bupati Pesisir Selatan menetapkan status tanggap darurat terkait kejadian banjir dan longsor dari tanggal 17 - 30 November 2022.
"Tanggap daruratnya selama 14 hari," tegasnya.