Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Migas: Kepedulian Lingkungan Warga Palmasari dan Sawit Mukti Berbuah Piala Proklim 

Kedua dusun yang menjadi binaan PHE Kampar ini, masing-masing telah menerima penghargaan dari KLHK pada program Proklim.
Ketua Proklim Dusun Palmasari, Arif (kanan) bersama rekannya memegang piala utama Proklim 2021 dari Kementerian LHK. PHE Kampar membina dan mendorong masyarakat di Desa Pematang Tinggi, Kerumutan Pelalawan untuk terus menjaga lingkungan sekitar, dan mengikutsertakan program lingkungan setempat pada ajang proklim. /Istimewa
Ketua Proklim Dusun Palmasari, Arif (kanan) bersama rekannya memegang piala utama Proklim 2021 dari Kementerian LHK. PHE Kampar membina dan mendorong masyarakat di Desa Pematang Tinggi, Kerumutan Pelalawan untuk terus menjaga lingkungan sekitar, dan mengikutsertakan program lingkungan setempat pada ajang proklim. /Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU -- Dusun Palmasari dan Dusun Sawit Mukti, di Desa Pematang Tinggi, Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan Riau telah menjalankan kebiasaan baik dalam menjaga lingkungan sekitar.

Hasilnya tidak tanggung-tanggung, penghargaan tertinggi Program Kampung Iklim (Proklim) berhasil diraih kedua desa tersebut, yang menunjukkan partisipasi masyarakat sekitar sudah membuahkan hasil dan mengubah gaya hidup masyarakatnya menjadi semakin peduli dan mencintai lingkungan tempat tinggalnya.

Kedua dusun yang menjadi binaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar ini, masing-masing telah menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada program Proklim yaitu Dusun Palmasari mendapatkan trophy atau piala utama, serta Dusun Sawit Mukti mendapatkan sertifikat utama di akhir 2021 lalu. Sedangkan Dusun Sidomulyo juga telah meraih penghargaan yakni sertifikat utama sebagai kampung Proklim pada 2020.

Ketua Proklim Dusun Palmasari Arif mengatakan masyarakat setempat sepakat mendukung upaya menjaga lingkungan dengan membentuk kelompok kerja, yang memiliki tugas masing-masing dalam mengelola limbah dan lainnya.

"Misalnya kelompok bank sampah, lalu jumantik, toga, wanita kreatif, dan juga kelompok seni budaya," ujarnya beberapa waktu lalu.

Menurutnya masyarakat ikut berpartisipasi dengan menanam beragam jenis tumbuhan holtikultura, atau rimpang yang ramah lingkungan serta membuat pekarangan rumah warga menjadi semakin hijau dan asri.

Tidak hanya itu, hasil yang didapatkan dari menanam berbagi jenis tanaman itu kemudian diolah menjadi produk minuman dan herbal siap konsumsi, sehingga warga juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari usahanya tersebut.

Lalu untuk program bank sampah, masyarakat di kedua dusun sudah terbiasa melakukan upaya memilah sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik biasanya langsung dijadikan pupuk kompos dan bisa dimanfaatkan guna menyuburkan tanaman di halaman rumah. Lalu sampah non organiknya juga diolah menjadi barang pakai seperti kerajinan dan perabotan atau kursi yang digunakan di rumah tangga.

Tanaman rumah yang dimaksud tidak hanya rimpang tadi, tetapi juga ada dari tanaman buah-buahan, sayur, dan juga obat-obatan. Semua kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tertib dengan adanya kelompok yang telah dibentuk tadi.

Dia juga mengakui keberhasilan program proklim ini juga merupakan andil Kepala Desa Pematang Tinggi sebelumnya yaitu Andi Agus Setiawan, sampai akhirnya program dusun itu mendapatkan apresiasi dari Dinas Lingkungan Hidup Pelalawan, hingga kemudian kedua dusun dikenalkan dengan manajemen dari PT PHE Kampar.

Kemudian setelah dilantiknya Kepala Desa yang baru, Warsito, kini sudah dibentuk Kelompok Wanita Tani atau KWT. Kelompok ini sedang melaksanakan sejumlah program seperti berkebun tanaman buah-buahan seperti melon dan sayur-sayuran.

Pjs Manager PHE Kampar Field Kemas Ghazali menjelaskan dukungan perseroan kepada program Proklim yang dijalankan oleh kedua dusun di Desa Pematang Tinggi, Kerumutan Pelalawan ini karena memang masyarakatnya sudah menunjukkan kepedulian yang tinggi dalam menjaga dan merawat lingkungan tempat tinggalnya.

Menurutnya dukungan yang diberikan pihaknya bukan saat ini saja, tetapi sudah lama dilakukan yaitu sejak 2012 lalu sudah aktif mendorong warga daerah itu menanam toga.

Lalu perusahaan terus membina masyarakat tersebut hingga menjadi program toga desa, dan pada 2020 akhirnya PHE Kampar mendorong agar kedua dusun mengikuti program Proklim nasional, yang membawa keduanya meraih penghargaan dari KLHK.

"Kami di Pertamina menjalankan program CSR bukan hanya menunaikan kewajiban UU Nomor 40/2007 saja, tetapi juga membuktikan kepedulian perusahaan terhadap daerah sekitar operasional khususnya di ring 1," ujarnya.

Dia berharap program dan dukungan yang diberikan PHE Kampar terhadap dusun yang ada di Desa Pematang Tinggi tersebut, akan terus memberikan dampak positif dan mendorong semangat warganya untuk tetap mandiri dan menjaga lingkungan di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper