Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Surplus, BPS Sebut Harga Beras di Sumbar Berpeluang Naik hingga Akhir Tahun 2022

Meski produksi gabah bakal membaik namun hal ini tidak akan mempengaruhi harga beras yang kini tengah mengalami kenaikan.
Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (3/10/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (3/10/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi gabah atau padi di Provinsi Sumatra Barat bakal membaik jelang akhir tahun 2022.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati mengatakan meski produksi gabah bakal membaik, namun hal ini tidak akan mempengaruhi harga beras yang kini tengah mengalami kenaikan.

"Harga beras memang terpantau naik, makanya di BPS mencatat lontong/ketupat turut andil menyumbang inflasi di Sumbar. Karena lontong/ketupat itu banyak dikonsumsi oleh masyarakat," katanya, Rabu (2/11/2022).

Dia menyebutkan kalau bicara produksi padi di Sumbar, setiap tahunnya itu produksi padi di Sumbar selalu surplus.

"Seharusnya bila stok melimpah, harganya bisa turun. Tapi kondisi yang terjadi kini di Sumbar tidak seperti itu. Karena harga beras yang naik di Sumbar ini bukan soal cukup atau tidak stok beras," ujarnya.

Herum menyatakan kenaikan harga beras yang terjadi di Sumbar akibat dampak dari naiknya harga pupuk dan bahan bakar minyak. Karena kedua hal tersebut mempengaruhi biaya produksi petani.

Menurutnya jika harga pupuk dan bahan bakar minyak masih bertahan hingga akhir tahun ini, maka ada potensi harga beras akan mengalami kenaikan dari bulan ke bulan.

"Khawatirnya, jika bahan bakar minyak naik lagi tarifnya, maka beras pun berpeluang untuk naik lagi harganya," sebut dia.

Selain itu, Herum menjelaskan BPS mencatat untuk produksi padi sepanjang Januari − September 2022 diperkirakan setara dengan 586.644 ton beras, atau mengalami kenaikan sebesar 15.215 ton (2,66 persen) dibandingkan Januari− September 2021 yang sebesar 571.429 ton.

Sementara potensi produksi beras sepanjang Oktober − Desember 2022 adalah sebesar 237.233 ton.

Dengan demikian, total produksi beras pada 2022 diperkirakan sekitar 823.876 ton, atau mengalami kenaikan sebesar 61.182 ton (8,02 persen) dibandingkan produksi beras pada 2021 yang sebesar 762.694 ton.

Produksi beras tertinggi pada 2022 diperkirakan terjadi di bulan Oktober, yaitu sebesar 95.620 ton.

Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan September, yaitu sebesar 33.929 ton.

Kondisi ini berbeda dengan tahun 2021, di mana produksi beras tertinggi terjadi pada bulan Juli, namun produksi beras terendah terjadi pada bulan September 2021

"Kalau untuk luas panen padi diperkirakan sebesar 288.511 hektare dengan produksi sekitar 1.422.874 ton GKG," ujarnya.

Menurutnya jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 diperkirakan sebesar 823.876 ton.

Luas panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 288.511 hektare, mengalami peningkatan sebanyak 16.119 hektare atau 5,92 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 272.392 hektare.

Produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 1.422.874 ton GKG, mengalami kenaikan sebesar 105.665 ton GKG atau 8,02 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sekitar 1.317.209 ton GKG.

Sedangkan untuk produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 823.876 ton, mengalami peningkatan sebanyak 61.182 ton atau 8,02 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 762.694 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper