Bisnis.com, PALEMBANG -- Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Selatan mendukung langkah Kepolisian Daerah Sumatera Selatan dalam pengawasan pendistribusian bahan bakar minyak bersubsidi agar dapat diterima oleh masyarakat yang berhak.
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) Tjahyo Nikho Indrawan menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk memastikan penyaluran seluruh jenis bahan bakar minyak (BBM) berjalan dengan lancar.
“Kami pastikan seluruh produk tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Sumbagsel," kata Nikho, Rabu (5/10/2022).
Pertamina mencatat, rata-rata konsumsi harian BBM bersubsidi jenis Bio Solar pada bulan September 2022 untuk wilayah Sumsel sekitar 1.821 kilo liter (KL) per hari. Sedangkan untuk produk Pertalite mencapai 2.242 KL per hari.
Menurut Nikho, Pertamina masih fokus melakukan sosialisasi pendaftaran terkait program subsidi tepat serta uji coba penerapan pengisian bahan bakar bersubsidi dengan pencatatan plat nomor polisi kendaraan.
"Uji coba merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pertamina untuk mengidentifikasi apabila ada kendaraan yang melakukan pengisian BBM bersubsidi secara berulang, serta untuk menghindari jika terdapat pengerit BBM bersubsidi," katanya.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus menghimbau kepada masyarakat untuk membeli BBM sesuai peruntukan dan kebutuhan.
Diketahui, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) telah memantau sejumlah SPBU di Wilayah Palembang untuk memastikan ketersediaan stok di lapangan. Selain itu pengecekan yang dilakukan pihak kepolisian juga untuk mencegah adanya penimbunan BBM bersubsidi.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan setelah melakukan inspeksi mendadak di SPBU, pihaknya menilai tidak terjadi kelangkaan BBM.
"Ternyata bukan kelangkaan, melainkan adanya penumpukan kendaraan seperti biasa di wilayah Sumsel," kata Supriadi.
Kepolisian pun menjamin serta kami pastikan tidak adanya kelangkaan baik produk pertalite, pertamax, maupun bio solar.
"Penumpukan kendaraan ini hanya keterbatasan area SPBU, yang mana jalur antrean sudah dikondisikan dengan jalur solar ada 4, dan 2 jalur pertalite, motor dan mobil," katanya.