Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau menargetkan 197.190 hewan ternak di wilayah itu mendapatkan penyakit mulut dan kuku (PMK). Hingga kini realisasi penyaluran vaksin baru mencapai 57.400 dosis.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau Herman mengatakan vaksin yang sudah disalurkan itu dikirim ke kabupaten dan kota melalui dua tahap, pertama 7.400 dosis dan kedua 50.000 dosis.
"Dari data kami jumlah ternak di Riau mencapai 246.487 ekor, paling banyak jenis sapi potong mencapai 213.980 ekor, disusul kerbau 32.439 ekor dan sapi perah 68 ekor," ujarnya, Selasa (26/7/2022).
Dari total jumlah hewan ternak dan target hewan yang akan divaksin, memang diakui jumlah stok vaksin PMK yang dimiliki pemprov masih kurang.
Karena itu pihaknya melakukan skala prioritas dalam mengirimkan stok vaksin PMK yang diterima dari pemerintah pusat. Daerah yang punya populasi hewan ternak lebih banyak tentu mendapatkan stok vaksin lebih besar.
Misalnya Kabupaten Indragiri Hulu sebagai wilayah sentra peternakan sapi di Riau dengan stok 39.000 ekor sapi mendapatkan stok vaksin lebih besar dibandingkan Kota Pekanbaru yang stok ternaknya sebanyak 3.790 ekor.
Kondisi itu diakui oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru. Ratusan hewan ternak di ibu kota Provinsi Riau itu kembali mendapat suntikan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (MPK), setelah memperoleh suntikan vaksin PMK dosis pertama pada Juni lalu.
Kepala Bidang Peternakan Distakan Pekanbaru Herlandria menjelaskan vaksinasi lanjutan ini sebagai booster vaksinasi PMK sebelumnya. Pihaknya juga memberi suntikan vaksin kepada hewan ternak yang belum mendapat suntikan dosis pertama.
"Kami menyadari jumlah dosis vaksin PMK bagi hewan ternak masih terbatas. Untuk vaksin tahap pertama misalnya hanya tersedia bagi 223 ekor hewan ternak yang menyebar di beberapa lokasi di Pekanbaru," ujarnya.
Sementara itu pada tahap kedua nantinya dosis yang tersedia dialokasikan untuk suntik vaksin lanjutan. Ada juga untuk hewan ternak yang sama sekali belum mendapat suntikan vaksin.
Pihaknya akan mendapatkan pasokan tambahan sebanyak 500 dosis, dimana 223 dosis nantinya untuk vaksin lanjutan. Lalu untuk dosis vaksin baru sesuai ketersediaan sekitar 277 dosis vaksin.
Distakan memastikan hingga saat ini tidak ada kasus PMK di Kota Pekanbaru, karena itu pihaknya tetap melakukan pemantauan di sejumlah lokasi peternakan sapi.
"Kami juga siap datang ke lokasi peternakan bila memang ditemukan hewan ternak terindikasi PMK."