Bisnis.com, MEDAN - Harga minyak goreng curah di Kota Medan, Sumatra Utara, kini sudah berkisar Rp11.500 per kilogram. Dengan kata lain, harganya sudah berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Menurut Noval, anak pedagang minyak goreng di Pasar Sukaramai Medan, harganya sudah turun sejak beberapa waktu lalu.
"Harga sudah turun. Di bawah Rp14.000 sekarang," katanya kepada Bisnis, Senin (25/7/2022).
Hal senada juga disampaikan Tagor Rajagukguk, pedagang di Pasar Cahaya Medan. Meski masih berfluktuasi, harganya kini berkisar Rp11.000 per kilogram.
"Belum stabil. Tapi harganya sekarang sekitar Rp11.000-an per kilo," katanya.
Menurut pengamat ekonomi asal Universitas Islam Sumatera Utara Gunawan Benjamin, harga minyak goreng curah di Sumatra Utara saat ini sudah mencapai titik termurah.
Di Kota Medan, harga minyak goreng curah dijual sekitar Rp11.500 per kilogram. Namun di Kota Gunung Sitoli harganya masih Rp19.000 per kilogram.
"Harga minyak goreng curah di Sumatra Utara pada umumnya sudah sesuai dengan HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya.
Meski begitu, Gunawan memperingatkan pemerintah agar tidak larut dalam kegembiraan. Sebab, menurutnya, masih terdapat ancaman yang mengadang.
Penurunan harga minyak goreng curah saat ini diiringi dengan anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani. Saat ini, harga sawit di Sumatra Utara masih berkisar Rp700 - Rp1.100 per kilogram. Jauh dari harga normal sebelum polemik dalam negeri terjadi.
"Dan tentunya jauh lebih rendah dibandingkan dengan harapan petani sawit yang berharap harga TBS saat ini setidaknya bisa dikisaran angka Rp2.000 per kilogram baru dapat untung," katanya.
Saat ini, harga Crude Palm Oil (CPO) masih sekitar MYR3.700 per ton. Sehingga terdapat jarak yang terlalu lebar antara harga minyak goreng curah dalam negeri, harga CPO dunia dan harga TBS di tingkat petani.
Kondisi yang terjadi saat ini, menurut Gunawan, mestinya jadi peringatan bagi pemerintah.
"Jangan sampai terlena dengan harga minyak goreng yang sudah murah saat ini. Di saat relaksasi sudah dijalankan, kemudian titik keseimbangan sudah mulai tercipta, maka akan ada potensi di mana harga minyak goreng bisa naik lagi. Jadi jangan terlalu berbangga," katanya.