Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Waspada Investasi Ilegal Selidiki Penawaran Investasi Ilegal AGT di Riau

Satgas Waspada Investasi Daerah (SWID) Provinsi Riau di awal Juli 2022 memperoleh informasi mengenai praktik penawaran investasi ilegal Advance Global Technology (AGT) di wilayah tersebut.
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, PEKANBARU -- Satgas Waspada Investasi Daerah (SWID) Provinsi Riau di awal Juli 2022 memperoleh informasi mengenai praktik penawaran investasi ilegal Advance Global Technology (AGT) di wilayah tersebut.

Kepala OJK Riau menyatakan SWID telah memanggil beberapa pihak terkait untuk dimintai informasi dan keterangan. SWID Provinsi Riau telah berkoordinasi dan menyampaikan hal tersebut kepada SWI Pusat dalam rangka menindaklanjuti kasus dimaksud.

“Kami telah memanggil beberapa pihak yang diduga terlibat dalam penghimpunan dana yang dilakukan oleh Advance Global Technology, kami mengimbau agar para korban maupun pihak yang mengetahui atau mencurigai adanya praktik investasi ilegal segera melaporkannya kepada SWI,” ujarnya, Kamis (21/7/2022).

Berdasarkan data Satgas Waspada Investasi (SWI) Pusat pada April 2022 disebutkan hingga Maret 2022 SWI kembali menemukan 20 entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin, menghentikan sebanyak 19 entitas robot trading tanpa izin dan 634 platform perdagangan berjangka komoditi tanpa izin termasuk di dalamnya kegiatan binary option. Salah satu di antara entitas investasi ilegal tersebut yang dihentikan adalah Agtkomer.com (money game).

SWI Pusat telah memanggil dan meminta penghentian kegiatan serta pengembalian dana masyarakat yang telah dihimpun kepada entitas yang diduga telah melakukan penawaran investasi tanpa izin dari regulator dan diduga telah melakukan money game/skema ponzi.

Advance Global Technology (AGT) merupakan salah satu entitas yang diduga melakukan penawaran investasi tanpa izin dari regulator dengan modus jasa periklanan dan sedang dilakukan penelusuran lebih lanjut oleh SWI.

Lutfi menjelaskan pemberantasan terhadap investasi ilegal juga sangat tergantung pada peran serta masyarakat. Masyarakat diharapkan tidak tergiur dengan penawaran return dan bunga tinggi serta harus mempertimbangkan aspek legalitas dan kewajaran dari entitas dan produk yang ditawarkan.

Masyarakat dapat melakukan pengecekan legalitas dengan mengunjungi website dari otoritas yang mengawasi atau melakukan pengecekan dalam list entitas yang dihentikan oleh Satgas Waspada Investasi melalui minisite waspada investasi https://www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/alert-portal/Pages/default.aspx.

"Cyber patrol dan pemblokiran harian bersama-sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI terus dilakukan untuk mempersempit ruang gerak dari entitas investasi ilegal dan pelaku pinjaman online ilegal, meskipun telah ribuan ditutup, praktik-praktik investai ilegal di masyarakat tetap marak."

Adapun Sattgas Waspada Investasi mendorong penegakan hukum kepada para entitas investasi ilegal dan pelaku pinjaman online ilegal ini dengan terus menerus juga melakukan pemblokiran situs dan aplikasi agar tidak diakses oleh masyarakat. Masyarakat juga diminta mewaspadai segala bentuk modus baru yang dilakukan oleh para pelaku untuk menjerat korban.

Sementara itu sebelumnya Kepala Cabang BEI Riau Emon Sulaeman menyebutkan kini banyak model penawaran investasi bodong, yang memakai embel-embel produk kripto dan produk keuangan digital lainnya. Produk bodong ini menyasar anak muda atau generasi milenial dan generasi Z yang belum punya bekal literasi keuangan yang cukup, sehingga menjadi korban dari beragam produk keuangan palsu tersebut.

Tidak hanya itu saja, kini juga marak penawaran produk robot trading yang menjanjikan keuntungan tetap bagi pembelinya, sehingga diberikan angan-angan untung sekian persen apabila membeli robot trading.

"Tidak hanya orang biasa tapi juga dari kawan-kawan perbankan yang menanyakan soal robot trading ini, dan memang ada yang menggunakan iming-iming keuntungan tetap untuk produk robot tersebut."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper