Bisnis.com, PALEMBANG – Pelaku usaha mikro di Sumatra Selatan mendapat dorongan dari pemerintah pusat untuk menembus pasar ekspor.
Kepala Bidang Standardisasi dan Kompetensi SDM Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), Bambang Tanoto, mengatakan aktivitas ekspor dari pelaku UMKM masih tergolong minim.
“Secara nasional, UMKM menyumbang Rp8,5 triliun untuk produk domestik bruto (PDB). Namun, aktivitas ekspornya masih di angka 15,65 persen,” katanya saat acara pelatihan berbasis kompetensi bidang ekspor, di Palembang, pada Selasa (19/7/2022).
Oleh karena itu, kata Bambang, pemerintah gencar untuk mengembangkan keterampilan pelaku usaha mikro, termasuk di Sumatra Selatan (Sumsel). salah satunya, melalui berbagai pelatihan.
“Pelatihan itu merupakan bentuk dukungan pemerintah kepada pelaku usaha mikro yang sudah berkontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi bangsa,” ujarnya.
Bambang menjelaskan program pendidikan singkat tersebut berbasis penguatan pengetahuan dan keterampilan, serta pemberian pengalaman praktik bagi para peserta terkait ekspor.
“Nanti pelaku usaha mikro akan diajarkan bagaimana sistem ekspor di Indonesia, proses pengemasan dan pengapalan produk, sampai dengan menentukan harga pokok barang ekspor,” paparnya.
Bambang melanjutkan pelaku usaha mikro perlu meningkatkan tiga aspek agar bisa menembus pasar internasional, yakni kualitas produk, kemampuan mengembangkan tenaga kerja terdidik, dan strategi yang tepat untuk memperluas wilayah pemasaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumsel, Amirudin, mengapresiasi pelatihan ekspor itu dan berharap kegiatan itu akan menjadi pelatihan berkesinambungan.
“Kegiatan ini harus ada tindak lanjutnya, mungkin dalam bentuk evaluasi. Kedepannya kami akan lihat, apakah mereka [peserta pelatihan] yang punya potensi sudah melakukan aksi [ekspor] atau paling tidak sudah punya jaringan” paparnya.
Diketahui, Pelatihan Bagi Usaha Mikro Berbasis Kompetensi di Bidang Ekspor merupakan kerja sama antara KemenKop UKM RI dengan Dinas Koperasi dan UKM Sumatra Selatan serta Lembaga Diklat dan Pendampingan (LDP) Asosiasi Profesi Perkoperasian Indonesia.
Pelatihan tersebut akan digelar selama tiga hari, mulai 19 Juli -- 21 Juli 2022, dengan menghadirkan tiga puluh peserta binaan yang berusaha di berbagai bidang, seperti pengelolaan hasil perkebunan dan pertanian, kuliner, serta kerajinan.