Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengaku sempat stres saat mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kepulauan Nias belum lama ini.
Kenangan ini disampaikan Edy pada acara puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-29 Tahun 2022 di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Sumatra Utara, Kamis (7/7/2022).
Awalnya, Edy bercerita tentang agenda Jokowi untuk mengelilingi beberapa kabupaten dan kota di Kepulauan Nias pada Rabu (6/7/2022) lalu.
Sesuai rencana, Jokowi akan mengunjungi sejumlah titik menggunakan angkutan udara helikopter. Namun tiba-tiba rencana tersebut berubah dan Jokowi memilih untuk berkeliling via jalur darat.
Di satu sisi, Edy memuji pilihan tersebut. Menurutnya, Jokowi menunjukkan sikap tak kenal lelah. Apalagi Jokowi memiliki agenda yang padat dan baru saja pulang dari kunjungan kerja ke luar negeri. Menempuh jalur darat diperkirakan bakal memakan waktu dan menguras tenaga sang presiden.
Namun di sisi lain, pilihan Jokowi ini ternyata membuat Edy sempat stres. Sebab, kondisi jalanan darat di Kepulauan Nias relatif buruk. Begitu kontras dibandingkan jalanan darat di Pulau Jawa.
Mendengar cerita Edy, sejumlah tamu undangan dan peserta acara terlihat tersenyum. Termasuk Jokowi.
"Tapi beliau (Jokowi) berkehendak lewat darat. Yang agak stres gubernurnya, karena saya tahu persis jalan itu. Walau pun saya lebih tua dari presiden secara usia, tapi hanya tiga bulan bedanya. Saya tahu benar itu cukup lelah. Karena jalannya, pastinya, tidak bisa disamakan dengan jalan-jalan di Pulau Jawa," celoteh Edy.
Tak sampai di situ, Edy lanjut memuji sikap Jokowi yang langsung memerintahkan Kementerian PUPR untuk membenahi dan membangun berbagai sarana publik dan fasilitas lainnya di Kepulauan Nias.
"Tapi saya mendengar langsung, presiden memerintahkan menteri PUPR dan saya sebagai saksi di situ, 'Betulkan ini, bangun ini, dan segala macam'. Dan saya sendiri ditanya oleh beliau, jadi provinsi buat apa? Mau tidak mau saya juga akan mengikuti itu," kata Edy.
Pada acara ini, Edy melaporkan kinerja penanganan stunting di Sumatra Utara. Edy mengatakan, prevalensi anak stunting di Sumatra Utara masih 24 persen. Walau terbilang tinggi, jumlahnya mulai mengalami penurunan dibanding beberapa tahun lalu.
"Sumatra Utara saat ini 24 persen masih dinyatakan stunting, jadi kalau lahir 100 bayi, 24 bayi masih mengidap stunting. Kami sudah menekan, kami sudah berusaha," kata Edy.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Kepulauan Nias, Sumatra Utara, pada Rabu (6/7/2022).
Usai meninjau pembangunan infrastruktur di Kabupaten Nias Utara, Jokowi beserta rombongan bertolak ke Kabupaten Nias Barat.
Di sini, Jokowi meninjau langsung pembangunan Jalan Lingkar Nias Barat dan Jembatan Idano Sibolou.
"Saya ingin melihat jalan nasionalnya seperti apa, dan sudah saya lihat tadi sebagian. Jalan poros provinsinya seperti apa, dan jalan poros kabupaten seperti apa. Kalau yang untuk jalan nasional, ini lingkarnya tinggal 16 kilometer. Insya Allah tahun depan sudah rampung semuanya," kata Jokowi dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.