Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik Provinsi Riau menyatakan nilai ekspor Riau Mei 2022 sebesar US$1,03 miliar, atau mengalami penurunan 50,88 persen dibanding ekspor April 2022.
Salah satu pemicu utamanya adalah kebijakan pelarangan ekspor sawit dan minyak goreng yang ditetapkan mulai 28 April 2022 sampai 22 Mei 2022 lalu.
Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan demikian juga ekspor nonmigas Mei 2022 sebesar US$826,61 juta, atau mengalami penurunan sebesar 56,59 persen dibanding ekspor nonmigas April 2022.
"Dengan kinerja tersebut, kontribusi seluruh ekspor Riau terhadap nasional sebesar 4,80 persen," ujarnya Rabu (15/6/2022).
Dia menguraikan secara kumulatif nilai ekspor Riau Januari-Mei 2022 sebesar US$8,45 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 7,98 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, demikian juga ekspor nonmigas sebesar US$ 7,65 miliar, mengalami kenaikan sebesar 9,67 persen.
Sementara itu nilai impor Riau Mei 2022 sebesar US$191,47 juta, atau mengalami penurunan sebesar 19,91 persen dibanding impor April 2022.
Demikian juga impor nonmigas Mei 2022 sebesar US$ 186,44 juta, mengalami penurunan sebesar 7,35 persen dibanding impor nonmigas April 2022. Kontribusi seluruh impor Riau terhadap nasional sebesar 1,03 persen.
Secara kumulatif nilai impor Riau Januari-Mei 2022 sebesar US$ 1,13 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 129,33 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, demikian juga impor nonmigas mencapai US$ 1,03 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 117,17 persen.
"Adapun neraca perdagangan Riau pada Mei 2022 surplus sebesar US$ 840,95 juta, dengan demikian kumulatif selama Januari-Mei 2022 surplus sebesar US$ 7,32 miliar."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
