Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temuan Hewan Terpapar PMK Meluas di Sumsel

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, terdapat dua kasus di OKI dan 10 ekor sapi di Lubuklinggau yang terpapar PMK.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan mencatat penyakit mulut dan kuku atau PMK pada hewan ternak ditemukan di dua daerah, yakni Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Ogan Komering Ilir atau OKI.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, terdapat dua kasus di OKI dan 10 ekor sapi di Lubuklinggau yang terpapar PMK.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ruzuan Effendi, mengatakan sampai saat ini pihaknya terus memuktahirkan hasil sampel dari sapi-sapi yang terinfeksi itu. Selagi menunggu hasil pasti, pihaknya pun sudah melakukan upaya lain yakni mengobati sapi-sapi yang diduga terpapar PMK.

“Upaya cepat yang dilakukan dengan mengambil sampel sapi-sapi yang terinfeksi. Sebanyak 12 sampel telah dikirim ke laboratorium di Balai Veteriner Lampung,” katanya, Selasa (17/5/2022).

Ruzuan melanjutkan pihaknya pun sudah memperketat pengiriman sapi ke Sumsel untuk sementara waktu. Sapi yang terinfeksi juga sudah diobati.

Dia mengatakan, pihaknya menyiapkan berbagai strategi untuk mencegahnya. Terlebih dalam waktu dekat umat Islam akan mengadakan Hari Raya Iduladha yang identik dengan kurban.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, Jafrizal, mengatakan pihaknya memiliki dua solusi untuk menghadapi penyebaran virus PMK pada sapi tersebut.

Pertama, jika hanya 12 sapi yang terpapar maka pihaknya akan melakukan stamping out dan tidak ditetapkan sebagai daerah wabah.

Kedua, jika virus PMK sudah menyebar di antara hewan ternak yang lebih luas, maka PDHI Sumsel akan meminta menyarankan pemerintah menetapkan status wabah.

“Kami menyarankan Pemda melokalisir lokasi kasus kejadian, karantina, disinfeksi, dan awasi lalu lintas perdagangan hewan. Kalau ternaknya sedikit maka dilakukan stamping out dan disposal untuk limbah-limbah yang ada,” paparnya.

Dua wilayah terdekat dari Sumsel yakni Lampung dan Bangka Belitung, diketahui telah menemukan kasus penyebaran antarhewan.

PDHI Sumsel pun meminta upaya pencegahan dengan memperketat protokol pengendalian dan penanggulangan PMK.

“PMK tidak bersifat zoonosis. Jika memegang ternak yang sakit, segera cuci tangan dan alas kaki menggunakan sabun atau disinfektan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper